Catatan seorang jurnalis - Minggu, 26 April 2020
Hari ini saya kembali liputan ke lapangan setelah beberapa hari berada di rumah, itu baik untuk mencegah penularan covid-19 dengan mengurangi aktivitas di luar rumah, namun bagi saya itu sedikit agak menyiksa pikiran saya yang biasanya selalu aktif, bekerja dan bersosialisasi  dengan teman-teman hampir setiap hari sebelum wabah Covid-19 ini terjadi.
Liputan saya ada 2 hari ini yang ditugaskan. Cukup menarik seperti bagaimana tips merawat hewan peliharaan di tengah wabah covid-19. Walau agak jauh lokasinya di BSD Tangerang, Banten, saya dan tim liputan berangkat untuk mewawancarai seorang dokter hewan yaitu drh. Tri Ayu.
Dari wawancara ada beberapa informasi yang kami dapatkan dari dokter ayu, tentunya dari global webminar yang turut diikutinya dari WSAVA, Global Veterinary Community atau komunitas dokter hewan global.Â
Di antaranya, kasus-kasus positif Covid-19 pada hewan peliharaan yang terjadi di beberapa negara seperti Hongkong, hingga Newyork pada anjing, kucing, hingga harimau, kasus penularannya adalah dari manusia yang positif terkena covid-19 kepada hewan yang bersangkutan.Â
Saya belum yakin apakah hewan yang positif covid-19 tertular dari hewan lainnya, namun yang pasti hingga saat ini, 26 April 2020 dapat dipastikan secara global belum ada kasus dimana hewan peliharaan yang menularkan Covid-19 kepada manusia. Hal ini cukup disayangkan dengan ketidaktahuan masyarakat terutama di Indonesia yang membuang hewan peliharaannya ke jalan dengan tidak bertanggung jawab karena takut tertular virus corona ini.
Menurutnya pemeriksaan Covid19 pada hewan ada 3 macam yakni tes serologi, yang mana dalam ilmu kedokteran tes ini merupakan pemeriksaan darah untuk deteksi antibodi, menggunakan test kit, atau untuk manusia kita sebut Rapid Test, setidaknya begitu pemahaman saya.Â
Lalu tahap dua adalah isolasi virus, untuk melihat kondisi virus hidup atau tidak yang ada dalam darah. Dan yang ketiga PCR, untuk melihat DNA virus dalam tubuh. Bila ketiga-tiganya positif baru dapat terkonfirmasi bila hewan yang bersangkutan positif mengalami covid-19.Â
Di Indonesia sendiri masih 0 kasus untuk hewan yang positif covid-19. Namun dokter Ayu membagikan link yang memberitakan terkait pemeriksaan covid-19 oleh IDEXX Laboratories pada ribuan hewan di Korea Selatan dan Amerika Serikat dimana seluruhnya dinyatakan negatif.
Baca:Â
Untuk pencegahan penularan pada hewan peliharaan selama pandemi Covid-19, dokter Ayu membagikan tips untuk para pemilih hewan menjaga kebersihan, rajin mencuci tangan sebelum dan setelah memegang hewan.
 Membatasi gerak hewan agar tak berinteraksi dengan hewan lain atau orang lain sebab rentan terpapar virus corona bila ternyata hewan atau orang lain telah terpapar covid-19. Namun sekali lagi, bila hewan terpapar virus corona, hingga kini belum ada kasus yang membuktikan covid-19 juga ditularkan dari hewan ke manusia, walau hal ini masih terus dalam penelitian.
Selain itu, ada protokolnya juga bila hewan peliharaan memiliki tuan yang positif covid-19 dan tinggal serumah, pastikan pemiliknya menggunakan masker dan menjaga kebersihan selama berada serumah dengan hewan peliharaannya.Â
Satu lagi yang penting agar barang-barang milik hewan peliharaan usahakan tak bercampur dengan milik hewan lainnya seperti leash hingga tempat makan agar higenitas tetap terjaga.
Intinya bagi pemilik hewan peliharaan, selama wabah covid-19 tak usah takut dan jangan buang hewan peliharaanmu seenaknya saja tanpa ada rasa tanggung jawab.Â
Ingat punya hewan peliharaan adalah tanggung jawab. Tak usah khawatir berlebihan, tetap jaga kebersihan dan jarak aman diri dan hewan peliharaan anda agar jangan sampai tertular covid-19.
7 STASIUN MRT JAKARTA DITUTUP SELAMA PSBB
Usai dari klinik My Vet Tangerang, saya dan tim liputan beranjak ke Stasiun MRT Senayan, Jakarta. Kami meliput rencana PT MRT Jakarta yang akan menutup pengoperasian 2 stasiun selama PSBB dilaksanakan, yakni Stasiun MRT Senayan dan Stasiun MRT Bendungan Hilir. Â Terima kasih kepada humas MRT Jakarta dan Muhammad Effendi, Direktur Operasi & Pemeliharaan PT MRT Jakarta yang berkenan untuk kami wawancarai.
Jadi PT MRT Jakarta secara bertahap telah menutup pengoperasian 7 stasiunnya, sehingga dari 13 stasiun yang ada, hanya 6 yang beroperasi. Tentu penutupan ini sudah dalam perhitungan mengingat selama PSBB sejumlah stasiun tak begitu efisien lagi seperti salah satunya Stasiun MRT Senayan.Â
Kawasan Senayan merupakan kawasan perkantoran yang mana selama PSBB, kegiatan perkantoran termasuk yang ditiadakan sementara karena kebijakan Work From Home, sehingga terjadi penurunan jumlah penumpang yang sangat drastis bahkan mencapai 95 persen.Â
Menurut Effendy, pada hari kerja jumlah penumpang MRT bisa mencapai 100 ribu orang per hari, di masa PSBB jumlah penumpang hanya berkisar 5000 orang perhari, dan jumlah ini lebih rendah lagi saat weekend. Terang saja ketika saya tiba di stasiun Senayan, hanya 3-4 penumpang saja yang ada di stasiun tersebut dan menurut saya, layak untuk diberhentikan sementara operasionalnya.Â
Para penumpang yang ingin turun di wilayah tersebut juga bisa menggunakan alternatif seperti transjakarta atau taksi umum/online agar bisa sampai ke tempat tujuan yang tidak terjangkau dari stasiun MRT yang telah ditutup.
Selain itu upaya preventif selama pandemi covid-19 pun sudah diberlakukan seperti pembatasan 60 orang penumpang maksimal tiap gerbong MRT, penempatan Line di antrean, cash less, hingga pengecekan suhu tubuh dan handsanitizer yang terletak di sejumlah titik dalam stasiun MRT.Â
Kita berharap agar pandemi Covid-19 ini cepat berlalu agar situasi kembali normal, Jakarta dan Indonesia kembali sehat seperti sediakala. Stay safe semuanya, kita bisa lalui ini semua!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H