Mohon tunggu...
Tika Agustina
Tika Agustina Mohon Tunggu... Jurnalis - Universitas Negeri Semarang

Aku adalah seorang yang suka menulis dan bercerita. Aku harap tulisan-tulisanku disini bisa memberikan tambahan informasi atau sekedar pengisi waktu bagi para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujud Syukur, Masyarakat Dukuh Bantarsari Gelar Tradisi Barikan bersama Pemerintah Daerah dan Tim UNNES GIAT 9 Desa Bangsri

27 Juli 2024   23:17 Diperbarui: 28 Juli 2024   00:13 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi Barikan kembali digelar masyarakat Dukuh Bantarsari, Kelurahan Bangsri, Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes pada Jumat (26/07/2024). Barikan merupakan tradisi turun temurun yang diadakan sebagai salah satu dari serangkaian Tradisi Sedekah Laut.

Dengan membawa olahan makanan dan berbagai hasil bumi, masyarakat Dukuh Banjarsari berkumpul memadati sepanjang jalan depan SD Negeri Bangsri 02 sekitar pukul 15.20 WIB. Beralaskan tikar, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan lansia dan anak-anak nampak antusias menyemarakkan tradisi tahunan tersebut.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Mulai dari Kepala Desa Bangsri Muhson, Perwakilan PJ Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar, hingga DPR RI Dapil Jateng IX Agung Widyantoro juga hadir dalam tradisi barikan, memberikan sambutan, wejangan hingga dipuncak acara turut santap tumpeng bersama dengan warga masyarakat Dukuh Banjarsari.

Kepala Desa Bangsri, Muhson mewakili pemerintah desa mengaku bahwa acara tersebut merupakan wujud rasa syukur dari masyarakat Desa Bangsri. Khususnya atas terlaksananya proyek pembangunan jalan yang menghubungkan Dukuh Bangsri ke Bantarsari sejauh 3.500 m dan jalan yang menghubungkan Dukuh Bangsri ke Dukuh Sander sejauh 3.200 m dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai 5,5 milyar.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

"Kami atas nama pemerintah desa dan masyarakat Dukuh Bantarsari mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya dengan telah dilaksanakannya pembangunan dari ujung Bangsri menuju ke Dukuh Bantarsari," ungkap Muhson.

PJ Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar turut mengapresiasi masyarakat Dukuh Bantarsari. Pihaknya menyebutkan bahwa Tradisi Sedekah Laut dan Sedekah Bumi merupakan warisan turun-temurun.

"Kegiatan Sedekah Laut dan Sedekah Bumi ini adalah warisan nenek moyang kita yang telah diwariskan secara turun-temurun. Melalui kegiatan ini kita diajarkan untuk selalu bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa," jelas Iwanuddin Iskandar dalam sambutannya.

Menurut Iwanuddin, terlaksananya tradisi tersebut merupakan cerminan semangat gotong-royong dan kometmen yang kuat terhadap pelestarian budaya leluhur.

Dalam sambutan DPR RI Dapil Jateng IX Agung Widyantoro turut mengapresiasi segenap masyarakat yang terlibat dalam rangkaian acara tersebut. Pihaknya juga menyebutkan bahwa tradisi ini merupakan wujud syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus pembuka kenikmatan berikutnya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

"Berkat (makanan olahan hasil bumi) yang dibawa masyarakat ini adalah wujud terimakasih dan rasa syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rezeki kepada kita. Syukur ini selain ucapan terimakasih juga merupakan kunci pembuka kenikmatan berikutnya," tutur Agung.

Tidak hanya masyarakat Dukuh Banjarsari yang terlibat dalam mempersiapkan serangkaian tradisi barikan yang diisi tausiah dari KH. Dirjo Abdul Hadi itu. Tim UNNES GIAT 9 Desa Bangsri juga turut dilibakan menjadi panitia sebagai bentuk diterima menjadi bagian dari Desa Bangsri, khususnya Dukuh Banjarsari.

Sejumlah 10 mahasiswa dari Tim UNNES GIAT 9 Desa Bangsri turut berpartisipasi mulai dari persiapan hingga selesai sekitar pukul 17.20 WIB. Serangkaian tradisi tidak hanya sampai di situ. Nantinya, mahasiswa Tim UNNES GIAT 9 Desa Bangsri masih turut andil hingga selesai serangkaian Tradisi Sedekah Laut yang berakhir pada Minggu 28 Juli 2024 mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun