Dalam proses pembelajaran juga terlihat sikap peserta didik dalam pembelajaran sudah baik, aspek gotong royong, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mandiri dilaksanakan dengan baik oleh peserta didik.
Dari hasil observasi kegiatan presentasi kelompok, tim penyaji sangat baik dalam aspek penggunaan bahasa, ketepatan intonasi dan kejelasan artikulasi. Sedangkan pada aspek  penyajian materi/jawaban tim penyaji sudah melakukan dengan baik.
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran dapat dilihat sekitar 70 % peserta didik telah mampu mencapai KKM yang telah ditentukan. Tugas LKPD yang telah dikerjakan juga dikerjakan dengan baik, dari hasil jawaban peserta didik di LKPD terlihat peserta didik mulai bisa berpikir kritis. Kemampuan literasi dan numerasi peserta didik meningkat, peserta didik menjawab soal LKPD dengan melihat berbagai literatur dan dapat memberikan penjelasan pada setiap jawaban yang   mereka berikan.
Selain itu menurut Rerung,dkk  (2017) PBL memiliki kelebihan sebagai berikut:  peserta didik dilatih untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam keadaan nyata, mempunyai kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar, pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu  dipelajari oleh peserta didik Hal ini mengurangi beban peserta didik dengan menghafal atau menyimpan informasi, terjadi aktivitas ilmiah pada peserta didik melalui kerja kelompok, peserta didik terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi, peserta didik memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri, peserta didik memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka, dan kesulitan belajar peserta didik secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi model  pembelajaran Problem Based Learning pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII di SMP Negeri 2 Nibong meningkatkan hasil belajar peserta didik . Hasil  evaluasi pembelajaran dapat dilihat sekitar 70 % peserta didik telah mampu mencapai KKM yang telah ditentukan, peserta didik lebih paham tentang materi yang diajarkan, peserta didik suka dalam mencoba hal-hal yang baru, peserta didik lebih aktif memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru serta peserta didik mulai terbiasa memecahkan masalah dan menyelesaikan masalah bersama dalam kegiatan pembelajaran. Tugas LKPD yang telah dikerjakan juga dikerjakan dengan baik, dari hasil jawaban peserta didik di LKPD terlihat peserta didik mulai bisa berpikir kritis. Kemampuan Literasi dan numerasi peserta didik meningkat, peserta didik menjawab soal LKPD dengan melihat berbagai literatur dan dapat memberikan penjelasan pada setiap jawaban yang   mereka berikan.
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses yang telah dilakukan adalah setiap proses pembelajaran guru harus menyesuaikan materi pembelajaran dengan model pembelajaran serta media yang akan digunakan dalam pelaksanaannya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Daftar Pustaka
Maryati, (2020). Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan eksperimen sederhana pada materi Fluida Statis dan Dinamis. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 20(2), 8.
Shoimin, A. (2016). Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media
Abarang, N., & Delviany, D. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Jurnal Pendidikan Dan Profesi Keguruan, 1(2).