Cerita tentang sinar purnama yang tak lagi menyentuh wajah bumi
Ada ruang bara yang membakar segudang rayuan
Lalu bertumbuh ilalang!
Berbisik tentang halimunÂ
Setiap kali naafas terhela, acapkali dedaunan berjatuhan
Mencipta mozaik pusara air mata
membasah kerikil sepanjang savana
Tetes tetes air memanggil pujangga pujangga
Alam penuh fatamorgana
Sepertinya gincu itu pernah bersemi
Nyaris aku lupa kapan akar akar asmara tercabut
Atau, aku tak sengaja membiarkan ia menjalar
membakar rinduku
Umpama, hitamÂ
menjadi putih, lalu putih menjadiÂ
hitamÂ
Kemana kerinduan terus berbicaraÂ
Atau semua harus hitam?
RinduÂ
Aku kian renta mengajakmuÂ
berdansa di atas awanÂ
Jadilah swara mahardikaÂ
memanggil bintang bintang
Daratan masih teramat luas, tapi
rindu mengajak hati teggelam di tengah lautan
Atau memang bumi sedang meyapihÂ
sebuah kesungguhanÂ
Kertonegoro, 28 Juni 2021
Salam,Â
Akhmad Fauzi
Foto arsip pribadiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H