Mohon tunggu...
Siti Rahmadani Hutasuhut
Siti Rahmadani Hutasuhut Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis puisi, cerpen dan opini sosial-hukum-budaya

Im interested in social phenomena, deep thoughts and mentality

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kau Kujadikan Kekasih

1 September 2019   10:46 Diperbarui: 7 Maret 2020   19:18 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau jumpai aku ketika kita masih memakai seragam putih abu-abu. Kita sepakat mengadu rasa tanpa harus mengikat. Aku sebut lingkaran ini pertemanan. 

Sesuka hati aku memintamu mendengar keluhku, tentang keruwetan bersikap manis di depan manusia-manusia atau tentang hiruk-pikuk perjalanan yang mengundang haus dan aku kehabisan minum, tentang pacarku yang lebih tampan daripada kau. 

Pula kau tidak asing lagi dengan omong kosong yang sengaja aku susun sekedar menghiburmu, tapi kau mungkin tidak terhibur karena pengaruhku bukan sebagai penyejuk hati atau dambaan hati yang kau pinta dalam doa dan harapmu. 

Sampai kepada suatu malam, katamu kau ingin mendengar puisiku. Untukmu katamu, aku harus menuliskannya. 

Aku membidik tajam tepat pada dinding-dinding kamar yang tetap hangat karena temperatur udara di kotaku memang berkisar dua puluh empat derajat celcius. Di akhir hari bulan Agustus, aku mengirimu puisiku dan aku jujur asal kau tahu.

Aku,

Merayu waktu melambat menyudahi malam

Pikirku akan selesai sajak untukmu

Pada garis-garis yang menyulut afeksi

Bergejolak, seperti memaksa bungkam

Namun tidak dikehendaki

Pun kau adalah pikiran-pikiran yang mencumbui getar

Berjelaga riuh dalam dimensi khayal

Bisakah kau menyisakan sekeping pandang?

atau apakah aku mampu berhenti bermain?

Kita masih saja enggan meletakkan hati pada banding yang sepadan

Mungkin ketika kisah berotasi

Menaruh ciuman disetiap kenang

Berselimut mesra dipenantian dekap

Perlahan aku paham, cinta bisa tumbuh

Lalu kau kujadikan kekasih

Medan

31 August 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun