Aku menulis dengan tulisan ringan yang terkadang tidak beraturan tapi tetap memiliki tujuan dan bahasa kritis serta berupaya untuk tampak berbobot agar terlihat tegas yang tercermin bukan sebagai cerita cinta cengeng anak ingusan. Hitung-hitung untuk bahan penilaian para haters ku yang bertahun-tahun belum mampu menyaingiku yang sampai pada detik ini masih stalking aku, yang selalu penasaran tentang kisah hidupku.Â
Biar mereka sadar tidak ada gunanya menghabiskan hari untuk membenciku karena aku jauh lebih keren dari mereka yang membenciku, maaf ini hanya asumsi saja. Aku ingatkan, lebih baik berteman saja denganku daripada sakit karena tidak bisa sepertiku.
Tentang mereka yang berpikir bahwa menulis perkara yang gampang. Itu pemikiran yang keliru. Menulis bukan hanya sekedar mencurahkan isi hati. Tapi banyak hal yang perlu diperhatikan seperti arah penulisan yang konsisten, bahasa yang dipakai agar tidak mengandung unsur sara atau menyinggung oknum yang sensitif, tema yang dipilih agar tidak membosankan, pesan yang terkandung, bobot penulisan dan lainnya. Seorang berkata "kau akan dikenang karena tulisan yang kau tinggalkan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H