Mohon tunggu...
Tia Uswatun Hasanah
Tia Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah salah satu mahasiswa Universitas Pamulang Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Hobi saya mengedit video dan tertarik dalam bidang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merancang Model Bisnis Kuliner yang sesuai dengan Prinsip Syariah

27 Desember 2024   17:58 Diperbarui: 27 Desember 2024   17:58 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

D. Menerapkan Prinsip Keadilan dalam Harga dan Bagi Hasil

Dalam bisnis kuliner syariah, keadilan dalam harga adalah prinsip yang sangat penting. Pengusaha harus memastikan bahwa harga yang ditetapkan untuk produk makanan dan minuman adalah wajar dan adil, sesuai dengan kualitas dan biaya produksi. Praktik markup yang berlebihan atau penipuan harga sangat tidak diperbolehkan dalam bisnis syariah.

Jika bisnis kuliner melibatkan kemitraan atau bagi hasil, maka prinsip keadilan harus diterapkan dalam pembagian keuntungan. Misalnya, dalam model mudarabah (kerjasama bagi hasil), pemilik bisnis dan investor harus sepakat tentang persentase keuntungan yang adil sejak awal, tanpa ada unsur eksploitasi.

E. Menggunakan Teknologi untuk Meningkatkan Transparansi

Teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk mendukung model bisnis kuliner berbasis syariah. Misalnya, penggunaan aplikasi atau website untuk mempermudah pemesanan, memberikan informasi yang jelas tentang bahan-bahan makanan, serta memberi transparansi mengenai harga dan promosi. Teknologi juga dapat digunakan untuk memastikan bahwa produk yang dijual benar-benar halal, misalnya dengan melibatkan sistem sertifikasi halal yang dapat diakses oleh pelanggan.

3. Membuka Peluang Bisnis Kuliner Halal yang Berkelanjutan

Bisnis kuliner syariah yang sukses harus memperhatikan aspek keberlanjutan. Hal ini mencakup:

A. Kepedulian terhadap Lingkungan

Pengusaha kuliner dapat memperkenalkan konsep eco-friendly dalam usaha mereka dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan sekali pakai, mengelola limbah dengan bijak, dan memilih pemasok bahan baku yang berkomitmen pada prinsip keberlanjutan. Hal ini akan menunjukkan bahwa usaha kuliner tersebut tidak hanya mengutamakan keuntungan tetapi juga peduli terhadap kelestarian alam.

B. Pemberdayaan Masyarakat

Usaha kuliner syariah yang berkelanjutan juga harus memiliki dampak sosial yang positif. Misalnya, dengan memperkerjakan tenaga kerja lokal, memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat sekitar, atau melibatkan masyarakat dalam proses distribusi produk. Hal ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat citra positif bisnis kuliner syariah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun