Pemilik usaha kuliner harus mengutamakan transparansi dalam setiap aspek bisnis, mulai dari sumber bahan baku hingga harga yang ditawarkan. Selain itu, amanah atau kepercayaan harus dijaga dengan baik antara pengusaha dan konsumen, serta antara pengusaha dengan karyawan.
2. Merancang Model Bisnis Kuliner yang Sesuai dengan Syariah
Setelah memahami prinsip-prinsip syariah, langkah selanjutnya adalah merancang model bisnis kuliner yang sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
A. Pemilihan Produk Kuliner yang Halal dan Sehat
Langkah pertama dalam merancang model bisnis kuliner syariah adalah memastikan bahwa produk yang dijual adalah halal dan tayib. Pengusaha harus memilih bahan baku yang sesuai dengan hukum Islam, seperti daging yang disembelih secara halal, bahan makanan yang tidak mengandung alkohol, serta memastikan proses produksi yang sesuai dengan syariah.
Selain itu, pengusaha juga dapat mempertimbangkan untuk menyediakan pilihan makanan yang sehat, misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan pengawet, pewarna buatan, dan minyak berlebihan. Hal ini akan menarik konsumen yang peduli dengan gaya hidup sehat, sekaligus sesuai dengan prinsip tayib dalam Islam.
B. Menerapkan Pembiayaan Syariah
Untuk memastikan bahwa bisnis kuliner berjalan sesuai dengan prinsip syariah, pemilik usaha harus menghindari pembiayaan yang berbasis riba. Sebagai alternatif, pengusaha dapat memilih pembiayaan syariah melalui lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah atau sistem pembiayaan berbasis mudharabah (bagi hasil) atau musharakah (kerjasama). Dengan cara ini, keuntungan dan risiko dibagi secara adil antara pemilik bisnis dan investor atau mitra bisnis.
C. Menjaga Kualitas Layanan dan Kejujuran dalam Bisnis
Pelayanan yang baik dan kejujuran dalam transaksi adalah dua aspek penting dalam bisnis kuliner yang berbasis syariah. Pengusaha harus memastikan bahwa setiap karyawan diberikan pelatihan tentang etika bisnis syariah, termasuk pentingnya kejujuran dalam menjelaskan produk, serta memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada pelanggan.
Menjaga kualitas layanan juga berarti memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pelanggan, dengan memastikan kebersihan tempat, kenyamanan, serta kecepatan pelayanan. Dengan demikian, pelanggan merasa dihargai dan lebih cenderung untuk menjadi pelanggan tetap.