Mohon tunggu...
Tiara RyantSalsabila
Tiara RyantSalsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Nama saya Tiara Ryant Salsabila seorang mahasiswi dari Fakultas Pertanian Universitas Jember yang memiliki minat di bidang pertanian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Lahan Marginal dengan Tanah Spodosol pada Lahan Tanaman Kelapa Sawit (Elaesis guineensis Jacq)

20 Desember 2023   10:15 Diperbarui: 20 Desember 2023   10:53 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tiara Ryant Salsabila dan Sundahri

Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember

Korespondensi : Sundahri.faperta@unej.ac.id

Tanaman kelapa merupakan komoditas perkebunan terbesar di Indonesia. Komoditas tanaman kelapa sawit banyak dibudidayakan menambah pendapatan devisa daerah non migas (Fadhillah, 2020). Kebutuhan terhadap komoditas kelapa sawit terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk (Farrasati, 2019). 

Hal tersebut menunjukkan produksi kelapa sawit di Indonesia dalam perkembangannya harus diperhatikan. Semakin bertumbuhnya jumlah penduduk, produksi minyak meningkat sehingga dibutuhkan lahan yang baik agar tetap menjaga produktivitas tanaman kelapa sawit. Dibanding dengan komoditas utama seperti karet, sawit termasuk berkembang pesat dalam perkembangannya (Sudrajat, 2023). Meningkatnya harga tandan buah segar menyebabkan peningkatan harga sehingga semakin membutuhkan lahan optimal.

Berdasarkan Data BPS (2021), luas lahan komoditas perkebunan kelapa sawit tahun 2019 sebesar 14,5 juta ton dan diperkirakan pada tahun 2021 luas perkebunan meningkat menjadi 14,8 juta ton/ha. Pesatnya kenaikan produktivitas akan hasil kelapa sawit menyebabkan menurunnya tingkat kesuburan lahan. Hal tersebut membuat petani sawit untuk mengoptimalkan lahan marginal dengan beberapa tantangan pembatas dalam budidayanya. Sehingga dibutuhkan lahan marginal yang dapat dimanfaatkan dalam perkebunan sawit saat ini yaitu dengan lahan marginal dengan penggunaan tanah spodosol.

Penggunaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dengan memanfaatkan lahan kritis perlu diperhatikan supaya memberikan dampak yang optimal bagi produktivitas tanaman kelapa sawit sejalan dengan meningkatkan permintaan hasil minyak sawit. Produktivitasnya yang rendah dibandingkan potensi bahan bakunya menandakan bahwa penggunaan lahan yang belum sepenuhnya optimal (Apriyanto, 2019). 

Hasil produktivitas yang dapat ditingkatkan sehingga penggunaan lahan dapat teratasi. Tanah spodosol adalah tanah yang terbuat dari induk pasir kuarsa berwarna putih abu dengan lapisan dari besi maupun bahan organik (Apriyanto, 2019). Menurut (Asie, 2023) tanah spodosol memiliki kandungan yang miskin hara dengan karakteristik kandungan karbon yang tergolong rendah sekitar 0,11 hingga 1,31% dan pada kandungan spodik sekitar 4,62% yang tergolong cukup tinggi.

Potensi tanah spodosol yang rendah mengakibatkan jenis tanah ini kurang digunakan oleh petani sawit dalam budidaya nya. Faktor pembatas pada tanah spodosol perlu diperhatikan yaitu pada kedalaman lapisan tanah spodik dan teksturnya yang berpasir (Asie, 2023). Kedalaman lapisan spodik berhubungan dengan kemampuan kara dalam menembus tanah, sehingga tanah yang berpasir menyebabkan tercucinya hara akibat tanah yang kurang maksimal dalam menahan air (Aritonang, 2023). 

Menurut (Apriyanto, 2019) budidaya sawit pada tanah jenis spodosol ini memiliki produktivitas yang rendah sekitar 5,4 ton/hektar. Namun demikian, masih banyak petani kelapa sawit yang menanam pada jenis tanah tersebut untuk mengatasi sedikitnya lahan subur yang berkurang akibat semakin meningkatkan jumlah permintaan minyak sawit dan meningkatnya jumlah penduduk. Sehingga, diperlukan penggunaan teknologi yang tepat supaya tanaman sawit yang dibudidayakan pada tanah spodosol dapat tumbuh dan berproduksi dengan optimal.

Lapisan spodik yang memiliki jenis tekstur tanah yang kurang baik pada lahan marginal budidaya kelapa sawit termasuk pada hal utama yang harus diperhatikan sehingga memerlukan suatu teknologi yang baik untuk dapat meningkatkan hasil serta perkembangan tanaman sawit pada lahan marginal dalam mengatasi permasalahan yang sedang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun