Medan, 13 Desember 2021. Mengelola waktu merupakan hal yang penting bagi kehidupan setiap orang agar dapat menjalankan waktunya dengan efektif dan efesien.Â
Menurut Atkinson, mengelola waktu atau memanajemen waktu adalah suatu jenis keterampilan yang berkaitan dengan berbagai bentuk upaya dan tindakan individu yang dilakukan dengan terencana agar seseorang mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Bagi para mahasiswa, mengelola waktu yang baik dapat memberikan kontribusi yang besar bagi mereka, baik di kampus maupun di lingkungan sekitar. Â Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan manajemen waktu sebagai kemampuan dasar. Â Hal ini disebabkan dunia perkuliahan sangat berbeda dengan ketika masih sekolah, dimana ketika kuliah akan disuguhkan dengan banyak sekali kegiatan-kegiatan baru yang lebih padat tentunya, baik yang berhubungan dengan akademik maupun non-akademik. Â
Mahasiswa yang memiliki manajemen waktu yang baik, maka akan memiliki hasil belajar yang lebih baik pula. Akan tetapi, masih banyak mahasiswa yang belum tahu akan pentingnya manajemen waktu yang baik. Â Oleh karena itu, artikel ini penulis buat sebagai hasil dari penelitian dengan judul "Kemampuan Mengelola Waktu Mahasiswa Universitas Negeri Medan", untuk membantu pembaca dalam melatih kemampuan dan keterampilan memanajemen waktu yang baik, sehingga pembaca dapat menjadi pribadi yang lebih produktif. Selain itu, artikel ini penulis buat juga untuk memenuhi tugas projek mata kuliah Teknologi Informasi Literasi Data, yang mana dosen meminta untuk melakukan suatu pengamatan yang akan menghasilkan data primer.
Penelitian ini bertujuan agar mengetahui strategi manajemen waktu mahasiswa Universitas Negeri Medan, mengetahui kemampuan mengelola waktu mahasiswa Universitas Negeri Medan, serta mengetahui kesadaran dan wawasan dari mahasiswa Universitas Negeri Medan akan pentingnya waktu agar tidak terbuang sia-sia.
Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan cara menyebarkan kuesioner melalui Google Form kepada 51 orang mahasiswa Universitas Negeri Medan sebagai responden.
Setelah penulis melakukan penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa secara umum mahasiswa Universitas Negeri Medan tidak asing lagi dengan manajemen waktu. Namun, sebagian besar belum menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari seperti yang terlihat pada diagram berikut.
Diagram di atas menunjukkan bahwa 53% atau 27 dari 51 mahasiswa Universitas Negeri Medan belum menerapkan manajemen waktu dalam kehidupan sehari-harinya, meskipun mereka sudah tahu seperti apa dan seberapa penting manajemen waktu itu. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang menerapkannya. Hal ini dapat kita lihat dari perbandingan pesentase yang sangat tipis antara mahasiswa yang sudah menerapkan dengan yang belum menerapkan manajemen waktu di dalam kehidupannya.
Mahasiswa Universitas Negeri Medan yang belum menerapkan manajemen waktu dalam kehidupannya, ternyata memiliki alasan bahwa mereka seringkali merasa kesulitan dalam mengatur waktunya, terutama selama menjadi mahasiswa yang tentunya memiliki aktivitas-aktivitas yang lebih padat dibandingkan semasa sekolah dulu. Hal ini terbukti dari hasil survei yang penulis lakukan.
Â
Berdasarkan diagram di atas, sekitar 82% atau 42 dari 51 mahasiswa Universitas Negeri Medan masih merasa kesulitan dalam mengatur waktunya selama menjadi mahasiswa. Apa lagi bagi para mahasiswa baru yang tentu saja masih perlu beradaptasi dengan kesibukan-kesibukan baru di dunia perkuliahan.
Setiap orang tentunya memiliki berbagai macam aktivitas dan harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, terutama para mahasiswa. Beragam aktivitas dan deadline yang dimiliki akan dapat membuat bingung jika tidak terorganisir dengan baik. Namun, ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, seperti dengan membuat daftar rencana menggunakan to-do list dan time table. Tentunya, to-do list dan time table sudah sangat umum digunakan. Akan tetapi, ada teknik yang lebih dapat melakukan manajemen waktu dengan baik, yaitu Eisenhower Decision Matrix atau yang biasa disebut empat skala kuadran prioritas. Teknik ini diciptakan oleh Dwight Eisenhower. Apa dan bagaimana sih Eisenhower Decision Matrix atau empat skala kuadran prioritas itu? Empat skala kuadran prioritas merupakan suatu teknik manajamen waktu yang dilakukan dengan memisahkan hal-hal yang kita lakukan ke dalam empat buah kategori.
- Kuadran 1:Â Penting dan Mendesak
Pada kuadran ini, terdapat hal-hal yang penting dan harus dilakukan pada hari itu juga karena memiliki tingkat urgensi yang tinggi. Apabila hal-hal tersebut tidak langsung dikerjakan akan menimbulkan kerugian. Adapun coontoh yang dapat di-list pada kuadran ini adalah belajar untuk persiapan UAS yang akan diselenggarakan esok hari. Nah, dalam kuadran ini, kita perlu untuk meninjau kembali list yang sudah dibuat untuk mempertimbangkan ulang kegiatan-kegiatan yang sifatnya memang paling mendesak di antara kegiatan mendesak lainnya. Dengan melakukan hal tersebut, maka kegiatan mendesak lainnya akan lebih ringan untuk diselesaikan.
- Kuadran 2: Penting, tetapi Tidak Mendesak
Ini merupakan bagian yang berisi hal-hal yang penting untuk diselesaikan, tetapi tidak mendesak. Meskipun begitu, kegiatan-kegiatan pada kuadran ini jangan ditunda-tunda, lho. Kalian tetap harus melakukannya dengan cara dicicil secara bertahap, agar tidak panik ketika mendekati deadline.
- Kuadran 3: Mendesak, tetapi Tidak Penting
Dalam kuadran ini, terdapat hal-hal yang bersifat tidak penting, tetapi tetap harus dikerjakan saat itu juga. Contoh kegiatan yang bisa dimasukkan ke dalam list kuadran ini adalah kumpul atau diskusi dengan teman kuliah. Kegiatan-kegiatan yang ada pada kuadran ini bisa dilakukan apabila kalian memiliki waktu luang yang lebih, ya. Apabila kalian tidak memiliki waktu luang lebih, kegiatan-kegiatan yang ada pada kuadran ini bisa ditunda dahulu.
- Kuadran 4: Tidak Penting dan Tidak Mendesak
Pada umumnya, seringkali orang terjebak pada kegaiatan di kuadran ini. Hal-hal yang tidak penting dan tidak mendesak seringkali ditukar oleh kebanyakan orang dengan kegiatan-kegiatan yang penting dan mendesak, contohnya sibuk dengan smartphone tanpa tujuan jalas. Nah, apabila terjebak pada hal-hal ini, segera hentikan dan mulailah membuat dan menerapkan skala prioritas dengan benar karena ini tentunya akan membuat niat kalian yang ingin produktif menjadi gagal atau hanya menjadi wacana saja.
Menerapkan manajemen waktu dalam kehidupan sehari-hari memang tidak semudah kelihatannya, terutama bagi yang belum terbiasa tentunya akan merasa kesulitan. Ditambah lagi jika kita dihadapkan dengan banyak sekali kegiatan dan deadline yang berdekatan. Namun, setelah mengetahui cara manajemen waktu dengan empat skala kuadran prioritas seperti yang telah penulis jelaskan di atas, semoga akan memudahkan para pembaca untuk mengatur waktunya dengan efektif dan efesien. Sehingga, pembaca benar-benar menjadi orang yang produktif. Oleh karena itu, mulailah dari sekaranguntuk  belajar dalam melatih kemampuan dan keterampilan kita dalam memanajemen waktu dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H