http://aramatheydidnt.livejournal.com/4493738.html
Pada tahun 2012 komposisi pasar musik Jepang adalah 80% physical dan 20% digital, dengan Idol-act sebagai penopang utama physical market dan non idol-act sebagai penopang utama digital market. Jadi pada dasarnya pasar musik Jepang merupakan pertarungan antara idol-act Vs non idol-act.
Akan tetapi baru-baru ini Recochoku meluncurkan program baru yakni Recochoku Best.
Recochoku best merupakan layanan streaming berbayar (mirip Sportify). Dengan hanya membayar sekitar 980 yen~1000 yen (sekitar 10 USD)Â pengguna layanan ini bisa streaming musik secara bebas selama 1 bulan dan selain itu bisa menyimpan playlist sebelumnya sehingga bisa diputar kembali walau tidak terkoneksi dengan internet.
Dengan munculnya Recochoku best ini diyakini bisa memberikan dampak yang besar terhadap pasar musik digital Jepang. Akan tetapi Recochoku Best ini dikhawatirkan akan memberikan dampak yang besar pada musik fisik,yakni penurunan yang tajam dari penjualan album/single terutama dari non idol-act (karena fans idol-act lebih loyal dari fans non idol-act). Akan tetapi sisi lainnya tingkat popularitas artis lebih mudah terlihat (dengan catatan artis tersebut ada di list Recochoku Best).
Menarik untuk dilihat,bagaimanakah respon dari Record Label (terutama yang mengandalkan idol-act) di Jepang dan Oricon. Akankah Oricon akan memasukkan musik digital kedalam list chart mereka? Dan bagaimanakah nasib idol-act dan non idol-act pendatang baru? Apakah ini akan mengakhiri era idol di Jepang? kita tunggu saja nanti.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H