Erosi pantai: Penambangan pasir laut dapat meningkatkan abrasi pesisir laut dan erosi pantai.Â
Intrusi air laut: Penambangan pasir laut dapat menyebabkan intrusi air laut ke daratan.Â
Pencemaran perairan: Lumpur sisa produksi tambang atau tailing dapat mencemari perairan yang jaraknya puluhan mil dari lokasi tambang.Â
Kerusakan pulau kecil: Penambangan pasir laut dapat menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil.Â
Gangguan nelayan: Penambangan pasir laut dapat mengganggu aktivitas nelayan karena membuat dasar perairan hancur.Â
Peningkatan risiko bencana alam: Hilangnya ekosistem pesisir membuat wilayah tersebut rentan mengalami banjir bandang atau abrasi pantai.Â
Perubahan lanskap pesisir: Penambangan pasir laut dapat mengubah tampilan pantai yang tadinya indah.Â
Konflik sosial: Penambangan pasir laut dapat menimbulkan konflik sosial antara masyarakat yang pro lingkungan dengan para penambang pasir laut.
Meski memiliki dampak buruk,Penambangan laut dapat menjadi industri komersial yang potensial untuk mengekstraksi mineral bernilai komersial seperti mangan, tembaga, kobalt, seng, dan logam tanah jarang.Â
Penambangan laut memiliki keuntungan dan kerugian bagi alam maupun manusia, sehingga perlu dikelola secara berkelanjutan. Di Indonesia, penambangan laut diatur oleh UU Minerba tahun 2014
Penambangan timah laut dapat memberikan dampak lingkungan yang signifikan, seperti kerusakan ekosistem laut dan pencemaran. Oleh karena itu, solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan perlu dipertimbangkan, antara lain: