Mohon tunggu...
Tiara Oktaviana
Tiara Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halloo, saya seorang Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta Prodi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini Citra Brand Tupperware

14 Mei 2023   19:07 Diperbarui: 18 Mei 2023   00:52 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga akhirnya, Tupper dibantu oleh Brownie Wise, seorang agen yang bekerja diperusahaan bernama Stanley Home Products. dari sinilah kemudian lahir sebutan Tupperware Party yang merupakan stategi penjualan langsung yang dilakukan dalam sebuah pesta.

Pada tahun 1991 PT. Alif Rose yang berlokasi di Jakarta mulai mendistribusikan Tupperware ke warga Indonesia. Dengan tagline mutu terbaik, nyaman untuk kesehatan serta ramah lingkungan, Tupperware sukses mencapai atensi warga Indonesia serta saat ini telah lebih dari 79 Distributor resmi yang tersebar di bermacam kota di Indonesia.

  • Citra Brand Tupperware

Produk Tupperware yang dikeluarkan oleh industri internasional membagikan jaminan mutu yang baik. Mutu Tuppperware teruji dari produknya yang tidak gampang rusak, tahan banting, juga tidak berganti warna serta wujud. Dengan mempunyai mutu yang baik, Tupperware membagikan garansi seumur hidup (sesuai kententuan yang berlaku).

Keistimewaan Tupperware juga ada pada seal (tutup) yang beraneka bentuk tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu supaya makanan serta minuman yang ditaruh senantiasa higienis, kualitas isi bertahan lebih lama sehingga mengirit waktu dan duit sebab awet serta tahan lama. Tupperware tidak diperjual belikan dipasar universal, melainkan dijual dengan sistem direct selling (sistem penjualan langsung).

  • Masalah Tupperware

Tupperware wadah santapan plastik yang jadi idola kalangan ibu- ibu, terancam bangkrut. Potensi kebangkrutan bisa terjadi bila perusahaan tersebut tidak bisa mengumpulkan dana darurat. Tupperware, yang mendapat keuntungan dari ledakan permintaan sepanjang pandemi, sahamnya sudah turun 50% selama 12 bulan terakhir sebab orang- orang tinggal di rumah. Hal ini lantaran perusahaan berjuang buat menyerupai pesaing wadah penyimpanan lain yang lebih inovatif mempromosikan produk mereka kepada konsumen yang lebih muda di TikTok serta Instagram.

Perusahaan sebelumnya sudah memperingatkan sahamnya dalam bahaya yang hendak dihapus dari Bursa Efek New York sebab belum mengajukan laporan tahunannya. Disamping itu, perusahaan pula mengalami kesusahan membayar hutang dan sudah harus menegosiasikan kembali pinjaman setelah sudah mengganti perjanjian 3 kali semenjak Agustus 2022.

Marketing Director at Tupperware Indonesia Frangky Purnomo Angelo mengatakan, berita viral belum lama bukan buat keadaan Tupperware di dalam negari. Lebih lanjut Franky mengklaim, Tupperware di Indonesia tidak tersendat dalam pelayanan, inovasi, dan rencana- rencana bisnis ke depannya. Ditanya menimpa pengurangan penjualan dalam sebagian waktu ke belakang, Dia tidak membantah.

Tetapi, perusahaan senantiasa berupaya untuk tetap bertahan, antara lain dengan menyelaraskan bisnis nya dengan trend digital dikala ini selaras dengan adanya digital megatrend.

  • Cara Menaikan Citra Brand Tupperware

Seperti yang dikatakan oleh Franky Purnomo Angelo selaku Marketing Director, issue yang menyebutkan Tupperware akan bangkrut karena inovasi dan kualitasnya, tidak benar atau dibantah oleh Franky. Untuk membuktikan kepada masyarakat luas, Franky bisa memberikan pengalaman kepada para wartawan untuk ikut serta dalam pembuatan Tupperware.

Dimulai dari mencari plastik pilihan yang berkualitas tinggi, pembuatan bentuk wadah sesuai dengan kreatifitas para wartawan, hingga ke tahapan terakhir pembuatan Tupperware. Setelah itu para wartawan bisa membawa pulang Tupperware buatan mereka dan bisa digunakan sehari- hari. Dengan begitu para wartawan akan menulis di blog tentang pengalaman mereka membuat Tupperware dan memakainya untuk sehari-hari.

Tupperware juga masih menggunakan penjualan dengan teknik door to door. Menurut saya, penjualan door to door di era digital sekarang tidak efektif karna :

  • Masyarakat mudah curiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun