Mohon tunggu...
Tiarani Awida 2001126455
Tiarani Awida 2001126455 Mohon Tunggu... Lainnya - Tiarani Awida

Tiarani Awida

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Seorang Sahabat Menjadi Pengkhianat

23 Februari 2021   20:53 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:21 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hmm okelah Ndrii" jawab aku

Semenjak kelas dua ini kami berpencar semua, aku, Indri, Fina sekelas di IPS 4 sedangkan Mila, Alisa dan Ijong sekelas di IPS 5. Dan dah mulai masuk kelas dong, aku beneran sebangku sama Indri, aku baru datang aja dia langsung gandeng aku biar ga lari mungkin yaa. Aku sama Indri nyari tempat duduk yang enak yang deket kipas jadi kami duduk nomor 3 dari depan pas dibawah kipas. Aku sebenarnya canggung sebangku sama dia karena secara kelas satu gak dekat kan, tapi ya gimana dianya ngajak satu tempat duduk. Makin kesini makin deket dong kami setiap jam istirahat kami berdua terus dan dia selalu ngajakin aku ke kelas IPS 5 tempat gengnya, aku makin canggung dong, ternyata makin kesini kami makin dekat udah sering pergi bareng, punya grup bareng dan aku masuk ke persahabatan mereka, seneng banget dong gak pernah aku kepikiran sampai sini, gak nyangka banget.

Dan pada suatu hari kami semua ke kantin bareng, ada aku, Indri, Fina, Alisa, Mila dan Ijong. Disana kami cerita jujur-jujuran ni, mereka jujur sama aku kalau mereka pernah ga suka liat aku bencilah tibanya di kelas satu, aku gaa kaget sih, soalnya udah kelihatan dari dulu. Tapi belakangan ini Mila jarang main sama kami karena dia udah mulai bucin (istilah budak cinta) jadi udah susah diajak main, parah banget bucinnya sampai-sampai guru udah pada tau dan sempat kena tegur tapi tetap aja gak berubah. Kami pun dah sering bilang sama dia tapi dia ga dengarin, yaudah sekarang terserah dia kdang kami dah malas ketemu dia. Dan dia deket sama teman sekelasnya udah ga sama kami lagi semenejak itu berubah dia, nama temannya itu Ulya sama Nia. Semenjak itu persahabatan kami mulai renggang dengan Mila. Sempat cekcok terus baik lagi, cekcok terus baik lagi sampai kami naik ke kelas tiga dan kelasnya di acak lagi, alhamdulillahnya aku sekelas lagi sama Indri dan Fina. Alisa sama Mila sekelas lagi.

Semenjak kelas tiga kami sekarang berempat aja, karna Mila udah susah diajak main. Malahan dia buat geng gitu sama Nia sama Ulya, ya kami gak masalah sih. Semenjak itu lah kesalahapahaman silih berganti. Rupanya si Mila yang berulah, dia mengatakan yang tidak-tidak ke Nia dan Ulya tentang Alisa. Mila seperti mengadu domba Alisa dengan, jadi itulah penyebabnya. Mila jadi sahabat yang menghianatin sahabatnya sendiri.

Menurut aku Mila seperti itu karena merasa dilupain, butuh perhatian dari orang-orang terdekatnya. Tapi ya ga wajar kalo dia ngadu domba sahabatnya sendiri.

Pesan aku sebaiknya apabila ada kesalahpahaman atau ada yang ngeganjal dihati lebih baik katakan langsung ke orangnya, itu lebih baik. Daripada mengatakan yang tidak-tidak dibelakangnya ke orang lain apalagi ke sesama sahabat itu yang membuat persahabatan pecah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun