Mohon tunggu...
TIARA MORA DISKA PURBA
TIARA MORA DISKA PURBA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi / memenangkan karya tulis ilmiah tingkat provinsi / Universitas Brawijaya

saya memiliki hobi berenang dan hal yang saya sukai yaitu melihat matahari terbenam dan matahari terbit karena menurut saya ketika saya melihat hal itu saya mendapatkan inspirasi untuk menulis dan menemukan ide - ide yang lebih menarik. Saya suka menganalisis suatu hal yang berkaitan dengan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Kita Tidak Bisa Lepas dari Smartphone? Memahami Strategi Mengatasi Fenomena Nomophobia

2 Oktober 2024   23:07 Diperbarui: 3 Oktober 2024   00:31 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui saat ini, perkembangan teknologi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari - hari. Namun, bersamaan dengan hal ini, muncul pula fenomena baru yang dikenal sebagai nomophobia, yakni rasa takut atau khawatir berlebihan saat tidak bisa mengakses atau menggunakan smartphone. Fenomena ini semakin terlihat pada kalangan remaja bahkan orang yang telah lanjut usia. Tanpa disadari mereka telah hidup berdampingan dengan nomophobia.

Nomophobia (no-mobile-phone phobia) merupakan fenomena psikologis yang semakin berkembang seiring dengan peningkatan penggunaan smartphone. Kondisi ini ditandai dengan kecemasan yang dialami seseorang ketika tidak dapat mengakses ponselnya. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi penyebab psikologis, sosial, dan neurologis dibalik ketergantungan kepada smartphone, serta dampaknya terhadap kesehatan mental dan sosial. Berdasarkan berbagai studi terkini, kita akan membahas hubungan antara nomophobia dengan kecemasan, FOMO (fear of missing out), serta penurunan interaksi tatap muka. 

Nomophobia terjadi akibat beberapa dorongan berikut.

Kecemasan dan Ketergantungan Teknologi

Ketergantungan dalam penggunaan smartphone berhubungan dengan meningkatnya tingkat kecemasan. Rasa nyaman dan aman yang didapatkan dari akses instan informasi dan komunikasi mendorong ketertarikan yang berlebih pada perangkat ini (King, 2018). Nomophobia sering dikaitkan dengan perasaan kehilangan kontrol, kesepian, dan stres saat smartphone tidak tersedia (Yildirim & Correia, 2015). 

  • FOMO ( Fear of Missing Out)

Salah satu faktor yang memicu nomophobia adalah FOMO, yaitu ketakutan ketinggalan informasi atau trend yang sedang viral di media sosial. Penelitian oleh Przybylski, (2013) menemukan bahwa individu dengan tingkat FOMO yang tinggi lebih cenderung mengalami ketergantungan pada smartphone dan merasa cemas jika tidak mengikuti hal yang sedang trend. 

  • Kebutuhan Sosial dan Pengaruh Teknologi

Smartphone  menjadi alat utama dalam hubungan sosial melalui media sosial. Dalam konteks ini, nomophobia dapat dilihat sebagai perpanjangan dari kebutuhan manusia untuk terus terhubung dan berinteraksi satu dengan yang lain. Namun, ketergantungan ini juga mengurangi kualitas interaksi tatap muka serta menimbulkan sifat individualisme dalam diri seseorang sehingga lebih memilih berinteraksi dengan dunia maya melalui media sosial.

Dari hal - hal pemicu nomophobia diatas kita mendapatkan penyebab terjadinya nomophobia tersebut.

  • Psikologis

Rasa nyaman yang diberikan smartphone  menjadi tempat pelarian dari situasi stres. Pengguna sering menggunakan smartphone untuk meredakan kecemasan, yang pada akhirnya menimbulkan siklus ketergantungan (Lepp, 2014). 

  • Sosial 

Tuntutan sosial dari media sosial menuntun individu untuk selalu siap dihubungi. Pesan yang tidak segera dibalas atau notifikasi yang terlewatkan akan menimbulkan kecemasan sosial dari individu, hal ini menyebabkan fokus individu menjadi terbagi.

  • Neurologis

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone secara terus - menerus dapat mempengaruhi pelepasan dopamin, yang berkaitan dengan rasa senang dan penghargaan (Montag, 2018). Hal ini menjelaskan bahwa mengapa individu merasa senang ketika mendapat notifikasi smartphone dan memperkuat perilaku yang tak bisa terkendalikan dalam penggunaan smartphone.

Jika nomophobia memiliki penyebab pasti memiliki dampak juga yang ditimbulkan oleh hal tersebut.

  •  Kesehatan Mental

Nomophobia dikaitkan dengan gangguan kecemasan, stres, dan depresi. Kondisi ini mengganggu keseimbangan emosional dan dapat memperburuk masalah psikologis yang sudah ada (Elhai, 2017)

  • Produktivitas

Ketergantungan pada smartphone mengganggu produktivitas, terutama dalam lingkungan kerja atau belajar. Gangguan atau distraksi dari notifikasi dan media sosial sering kali menyebabkan penurunan konsentrasi dan fokus saat belajar ataupun bekerja

  •  Hubungan Sosial

Meskipun smartphone  mempermudah komunikasi dan mendapatkan informasi, ketergantungan yang berlebihan dapat merusak interaksi sosial tatap muka. Individu lebih memilih berinteraksi melalui media sosial yang menyebabkan timbulnya perilaku individualisme. Penelitian mengungkapkan bahwa kehadiran smartphone dalam percakapan tatap muka dapat mengurangi kualitas hubungan antar individu (Misra, 2016).

Dalam menanggulangi dan meminimalisir dampak tersebut, kita memerlukan strategi yang tepat sebagai berikut.

  • Pengendalian Waktu

Mengurangi nomophobia dapat dikurangi dengan membatasi waktu penggunaan smartphone. Aplikasi manajemen waktu seperti  "google calendar" dan mode "jangan ganggu" dapat digunakan untuk mengurangi gangguan.

  • Detoksifikasi Digital

Mengambil jeda secara berkala dari penggunaan smartphone, terutama selama waktu - waktu tertentu seperti saat makan atau menjelang tidur, bisa membantu mengurangi kecanduan atau penggunaan berlebih.

  • Meningkatkan Interaksi Sosial Tatap Muka

Mendorong interaksi langsung tanpa kehadiran smartphone  dapat memperkuat hubungan sosial dan  mengurangi ketergantungan pada komunikasi digital.

Kesimpulan

Nomophobia merupakan tantangan signifikan yang muncul sebagai dampak dari revolusi digital . Ketergantungan pada smartphone dapat mempengaruhi kesehatan mental, produktivitas, serta hubungan sosial. Dengan memahami akar penyebab nomophobia dan menerapkan strategi pengelolaan yang tepat, individu dapat menjaga keseimbangan antara teknologi dan kehidupan sehari - hari.

Daftar Pustaka

  • Elhai, J. D., Levine, J. C., Dvorak, R. D., & Hall, B. J. (2017). Problematic smartphone use: A conceptual overview and systematic review of relations with anxiety and depression symptomatology. Journal of Affective Disorders, 207, 251--259.

  • Gonzalez-Rivera, J. A., Robles, J. L., & Rodrguez, O. L. (2018). Social media and social interaction: The nomophobia and FOMO syndrome. Media Psychology Review, 12(1), 14-26.

  • King, A. L., Valena, A. M., Silva, A. C., Sancassiani, F., Machado, S., & Nardi, A. E. (2018). Nomophobia: Impact of cell phone use on mental health. Current Psychiatry Reviews, 14(1), 1-9.

  • Lepp, A., Barkley, J. E., & Karpinski, A. C. (2014). The relationship between cell phone use, academic performance, anxiety, and satisfaction with life in college students. Computers in Human Behavior, 31, 343-350.

  • Misra, S., Cheng, L., Genevie, J., & Yuan, M. (2016). The iPhone effect: The quality of in-person social interactions in the presence of mobile devices. Environment and Behavior, 48(2), 275-298.

  • Montag, C., Wegmann, E., Sariyska, R., Demetrovics, Z., & Brand, M. (2018). How to overcome nomophobia: Effects of time limits and interventions on smartphone dependency. Addictive Behaviors, 87, 6-11.

  • Przybylski, A. K., Murayama, K., DeHaan, C. R., & Gladwell, V. (2013). Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out. Computers in Human Behavior, 29(4), 1841-1848.

  • Yildirim, C., & Correia, A. P. (2015). Exploring the dimensions of nomophobia: Development and validation of a self-reported questionnaire. Computers in Human Behavior, 49, 130-137.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun