Seperti yang kita ketahui saat ini, perkembangan teknologi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari - hari. Namun, bersamaan dengan hal ini, muncul pula fenomena baru yang dikenal sebagai nomophobia, yakni rasa takut atau khawatir berlebihan saat tidak bisa mengakses atau menggunakan smartphone. Fenomena ini semakin terlihat pada kalangan remaja bahkan orang yang telah lanjut usia. Tanpa disadari mereka telah hidup berdampingan dengan nomophobia.
Nomophobia (no-mobile-phone phobia) merupakan fenomena psikologis yang semakin berkembang seiring dengan peningkatan penggunaan smartphone. Kondisi ini ditandai dengan kecemasan yang dialami seseorang ketika tidak dapat mengakses ponselnya. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi penyebab psikologis, sosial, dan neurologis dibalik ketergantungan kepada smartphone, serta dampaknya terhadap kesehatan mental dan sosial. Berdasarkan berbagai studi terkini, kita akan membahas hubungan antara nomophobia dengan kecemasan, FOMO (fear of missing out), serta penurunan interaksi tatap muka.Â
Nomophobia terjadi akibat beberapa dorongan berikut.
Kecemasan dan Ketergantungan Teknologi
Ketergantungan dalam penggunaan smartphone berhubungan dengan meningkatnya tingkat kecemasan. Rasa nyaman dan aman yang didapatkan dari akses instan informasi dan komunikasi mendorong ketertarikan yang berlebih pada perangkat ini (King, 2018). Nomophobia sering dikaitkan dengan perasaan kehilangan kontrol, kesepian, dan stres saat smartphone tidak tersedia (Yildirim & Correia, 2015).Â
FOMO ( Fear of Missing Out)
Salah satu faktor yang memicu nomophobia adalah FOMO, yaitu ketakutan ketinggalan informasi atau trend yang sedang viral di media sosial. Penelitian oleh Przybylski, (2013) menemukan bahwa individu dengan tingkat FOMO yang tinggi lebih cenderung mengalami ketergantungan pada smartphone dan merasa cemas jika tidak mengikuti hal yang sedang trend.Â
Kebutuhan Sosial dan Pengaruh Teknologi
Smartphone  menjadi alat utama dalam hubungan sosial melalui media sosial. Dalam konteks ini, nomophobia dapat dilihat sebagai perpanjangan dari kebutuhan manusia untuk terus terhubung dan berinteraksi satu dengan yang lain. Namun, ketergantungan ini juga mengurangi kualitas interaksi tatap muka serta menimbulkan sifat individualisme dalam diri seseorang sehingga lebih memilih berinteraksi dengan dunia maya melalui media sosial.
Dari hal - hal pemicu nomophobia diatas kita mendapatkan penyebab terjadinya nomophobia tersebut.
- Psikologis
Rasa nyaman yang diberikan smartphone  menjadi tempat pelarian dari situasi stres. Pengguna sering menggunakan smartphone untuk meredakan kecemasan, yang pada akhirnya menimbulkan siklus ketergantungan (Lepp, 2014).Â
- SosialÂ