Seseorang memiliki moral yang kurang kuat juga dapat menjadi pemicu untuk melakukan korupsi. Karena jika diri kita memiliki moral atau etika yang sangat tinggi atau baik, kita tidak akan melakukan kejahatan seperti korupsi.
           3. Penghasilan yang kurang mencukupi
Ketika mendapat penghasilan yang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, dan ada keperluan yang penting serta mendesak tentu hal itu dapat memicu seseorang untuk melakukan korupsi. Terkadang ada orang yang rela melakukan tindakan apapun ketika dirinya berada dalam situasi yang mendesak. Contohnya ya dengan melakukan tindakan korupsi.
           4. Kebutuhan hidup yang mendesak
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa ketika seseorang itu ada dalam keadaan mendesak, orang tersebut berani melakukan tindakan apapun termasuk korupsi. Tapi perlu kita ketahui, bahwa tidak semua orang yang berani melakukan korupsi di situasi yang mendesak, hanya beberapa orang yang melakukannya.
           5. Gaya hidup yang konsumtif
Kehidupan di kota-kota besar seringkali mendorong gaya hidup sesorang menjadi konsumtif. Perilaku konsumtif apabila tidak diimbangi dengan penghasilan yang sangat mencukupi kebutuhan, maka hal itu juga dapat memicu seseorang untuk melakukan tindakan korupsi.
           6. Ajaran agama yang kurang diterapkan
Indonesia dikenal sebagai bangsa religius yang tentu melarang tindakan korupsi. Tapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa korupsi masih berjalan subur di tengah masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran agama yang tidak diterapkan dalam diri seseorang.
Ketiga, korupsi melibatkan orang-orang yang seharusnya menjadi panutan masyarakat karena mereka adalah tokoh yang dipilih dan terpilih, dari kalangan terpelajar atau bahkan berpengetahuan seperti ulama', disumpah menurut agama dan kepercayaan, sebelum memangku jabatan, dan lain-lain.Â
Membiarkan korupsi merajalela akan melahirkan krisis kepercayaan, kehilangan kepemimpinan publik, kehilangan orang-orang jujur dan lain sebagainya. Sehingga negara akan mati secara perlahan-lahan. Selanjutnya akan berlaku apa yang disebut "the decline of civilization" oleh Arnold J. Toyenbee dalam A Study of History.