Mohon tunggu...
Tiara Martha Aisyah
Tiara Martha Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tiara Martha Aisyah Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia di Universitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hobi menulis cerpen dan berita. Menyukai guru bahasa indonesia saat SMA

Selanjutnya

Tutup

Book

Kisah Kasih pada Novel "Si Jamin dan Si Johan" Karya Merari Siregar 1921

3 Mei 2023   12:30 Diperbarui: 3 Mei 2023   12:34 3976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PESAN KASIH NOVEL "SI JAMIN DAN SI JOHAN"

Novel ini sangat menggambarkan tebaran-tebaran kasih sayang sesama manusia. Kasih sayang Jamin terhadap adiknya, Johan adalah kisah persaudaraan saling mengasihi yang indah dan perlu dijaga. Kasih sayang Mina terhadap kedua anaknya, kasih sayang keluarga Kong Sui dan Nyonya Fi terhadap Jamin dan Johan, tak luput kasih sayang Bertes sang ayah kepada kedua anaknya yang taakan pernah padam walaupun sempat khilaf menelantarkan mereka bersama ibu tirinya yang kejam, tapi kasih sayang bertes kepada anaknya tidak pernah hilang sampai kapanpun.

Adapun banyak pesan moral yang terkandung dalam novel "Si Jamin dan Si Johan" yang perlu direnungkan dan ditindaklanjuti. Pesan bagaimana caranya orang tua mendidik anak anaknya dengan bijaksana, dermawan, baik hati, serta selalu memberikan amanah agama yang akan selalu diingat oleh anak.

Seperti halnya Mina, ibu kandung Jamin dan Johan yang selalu menerapkan kelakuan baik yang ternyata meninggalkan bekas untuk kedua anaknya. Jamin dan Johan tetap menjadi seorang anak baik dan jujur, mereka selalu taat pada ajaran ibu dan tuhannya, yang mengukirkan kesucian di dalam kalbunya. Bahkan sampai akhir hayat Jamin, mulutnya tak henti meminta doa yang telah diajarkan oleh ibunya selagi hidup. Ajaran ibunya, tak pernah dilupakannya, sekalipun di Taman Sari, selalu diazab dan disiksa oleh ibu tirinya yang bengis dan kejam itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun