Mohon tunggu...
Tiara Fadila Rizqiany
Tiara Fadila Rizqiany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Tarumanagara

Mahasiswa aktif S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara dengan minat di bidang Psikologi Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Cyberbullying, Bentuk Kenakalan Remaja yang Terbawa hingga ke Media Sosial

9 Juni 2022   15:14 Diperbarui: 9 Juni 2022   15:26 5742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika cyberbullying dan doxing terus menerus dialami oleh korban, maka kemungkinan akan muncul tindakan-tindakan menyimpang dan kenakalan lainnya seperti mencontek, membolos, kabur dari rumah, bahkan sampai minum minuman keras atau menggunakan narkoba.

Cara Mengatasi dan Pencegahan Terjadinya Cyberbullying

Dibutuhkan upaya untuk meningkatkan kesadaran terkait menjadi remaja yang bijak tidak hanya dikehidupan nyata tapi juga dalam menggunakan media sosial. 

Langkah pertama yang dapat dilakukan tentunya adalah dengan menyadari bahwa dalam menggunakan media sosial dibutuhkan tindakan yang bijak. Dengan adanya sikap bijak yang ditanamkan dalam diri remaja, maka kenakalan remaja seperti cyberbullying setidaknya dapat lebih diantisipasi..

Dalam perilaku sosial remaja, orang tua merupakan panutan bagi anak. Ketika orang tua bertindak atau mencontohkan hal negatif maka remaja mungkin meniru tindakan yang sama pula. 

Mereka juga akan menggeneralisasikan sikap negatif dalam kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, orang tua memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku anak-anaknya. 

Dukungan orang tua merupakan perilaku yang sangat positif terhadap anak seperti pujian, pemberian dorongan moral, dan pemberian kasih sayang. Orang tua perlu menunjukkan kepada anak-anak mereka bahwa mereka dihargai dan dicintai. 

Pengembangan karakter ini termasuk dalam pengendalian diri, yang akan menghambat perilaku menyimpang seperti cyberbullying. Dalam mencegah penyimpangan buruk untuk remaja, orang tua harus menggunakan pola asuh yang disiplin secara efektif, memantau dan secara konsisten mengasah anak untuk memecahkan masalah mereka sendiri (Crosswhite & Kerpelman, 2008). 

Disiplin yang efektif harus diterapkan dalam pengembangan perilaku remaja dalam keluarga. Namun, disiplin diri yang berlebihan tidak mencegah cyberbullying, sebaliknya pola asuh disiplin diri yang berlebihan meningkatkan penyimpangan cyberbullying (Simons et al., 1991). Lalu, pemecahan masalah merupakan keterampilan penting dalam perkembangan komunikasi anak (Crosswhite & Kerpelman 2008). 

Kurangnya komunikasi dapat menyebabkan anak menjadi defensif, menolak tanggung jawab mereka, dan meningkatkan kemarahan mereka. Sifat-sifat ini dapat mempengaruhi perilaku bermasalah dan penyimpangan sosial. 

Selain ketiga hal tersebut, orang tua yang kohesif atau obsesif (suka menggunakan kekerasan) dapat mengakibatkan sifat-sifat negatif yang mempengaruhi perilakunya terhadap anak yang mengakibatkan kenakalan remaja yang mengarah ke cyberbullying.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun