Perkembangan perekonomian suatu negara tidak bisa terepas dari yang namanya perkonomian global atau dunia. Hubungan ekonomi antar negara menjadi salah satu faktor penting yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi yang ada di masing-masing negara.Â
Kondisi ini dapat menyebabkan daya saing sebagai salah satu faktor pentukan dalam kompetisi antar suatu negara agar dapat memperoleh manfaat dari semakin terbukanya dan berkembangnya perekonomian dunia. Keuntungan dari terbukanya perekonomian  dunia dapat kita lihat dari bagaimana keadaan neraca pembayaran suatu negara.
Neraca pembayaran adalah suatu catatan yang berupa ringkasan transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu yang dimana terdiri dari lima komponen utama, yaitu: neraca transaksi modal, neraca berjalan, neraca finansial, selisih perhitungan bersih, dan lalu lintas moneter dan setiap komponen tersebut dicatat dengan menggunakan sistem pencatatan ganda (double entry bookkepping system), sehingga transaksi-transaksi yang dicatat akan menghasilkan simpangan cadangan devisa suatu negara.Â
Neraca pembayaran memuat pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran dibagi atas neraca transaksi berjalan (neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Berdasarkan kutipan dari Bank Indonesia, neraca pembayaran merupakan catatan transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dengan yang bukan penduduk Indonesia dalam jangka periode tertentu.Â
Neraca pembayaran sebuah negara dapat dikatakan surplus apabila terdapat lebih besar investasi dan kelebihan  dana  perdagangan dibandingkan kewajiban-kewajiban yang dibayarkan kepada negara sedangkan dikatakan defisit apabila impor lebih besar dibandingkan dengan ekspor. Keadaan neraca pembayaran yang surplus atau defisit akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut Grossman dan Helpman (1994); Aghion dan Howitt (1998) hubungan antara perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu topik yang hangat diperbincangka di bidang ekonomi walaupun masih kontroversial.Â
Kemunculan literature mengenai pertumbuhan endogen memungkinkan peran yang lebih besar dari keterbukaan eksternal negara-negara dalam suatu proses perkembangan teknologi dibandingkan dengan model pertumbuhan Solow yang masih tradisional.Â
Pendekatan baru ini menekankan bahwa inovasi teknologi muncul sebagai respon terhadap insentif ekonomi dimana lingkungan kelembagaan, hukum, keterbukaan dan integrasi ekonomi yang dapat mempengaruhi kecepatan dan arah perubahan teknologi.
Impor memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Faktor kenaikan impor akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penurunan impor  akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Banyak barang dan jasa yang digunakan  sebagai bahan baku produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat didatangkan dari negara lain.Â
Dengan meningkatnya jumlah barang dan jasa yang diimpor dari luar negeri, kegiatan ekonomi dalam negeri akan lebih aktif dalam hal produksi, konsumsi dan distribusi. Jika kegiatan ekonomi baik, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi