"Iya kak aku tolong, kasian biasanya sampai nangis yang jadi korban itu" (Informan 2, 2024).
Respon-respon ini menunjukkan bahwa anak-anak merasa perlu melindungi korban pelecehan. Mereka menciptakan budaya anti-bullying di lingkungan mereka dengan tindakan sederhana ini.
Kesadaran Lingkungan terhadap Bullying
Sebagian anak juga menyadari pentingnya menghindari bullying dan bahkan berusaha mengingatkan teman-temannya agar tidak melakukannya.
"Oalah oke kak nanti aku kasih tau teman yang lain juga untuk gak boleh ngejek-ngejek lagi" (Informan 4, 2024).
Kesadaran ini menunjukkan potensi anak-anak untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Kesadaran ini dapat ditingkatkan dengan mengajar anak-anak tentang efek bullying.
Persepsi tentang Lokasi Terjadinya Bullying
Anak-anak juga mencatat taman bermain, sekolah, dan tempat nongkrong yang sering menjadi tempat bullying.