Mohon tunggu...
Tiara
Tiara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Tanjungpura

bermula dari sesuatu yang kecil

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Strategi Rumah Tangga Menghadapi Pandemi di Desa Buluh Kuning dan Desa Manis Raya Kalimantan Barat

14 Juni 2020   22:07 Diperbarui: 15 Juni 2020   07:25 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi (kondisi warung Ibu Istiyah, disamping rumahnya)

Namun meskipun demikian Bapak Tono dan keluarga tetap bersyukur karena masih diberikan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bapak Tono juga tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, jika keluar rumah menggunakan masker dan tetap berada dirumah.

3. Responden Ketiga

Responden selanjutnya yang penulis wawancarai ialah Ibu Sutini, beliau berusia 53 tahun. Ibu Sutini tinggal di Desa Buluh Kuning RT/RW 005/003, rumah beliau berada di tepi jalan yang tidak jauh dari kantor Desa Buluh Kuning. 

Pendidikan terakhir Ibu Sutini ialah tamatan Sekolah Dasar. Ibu Sutini memiliki tanggungan keluarga sebanyak 2 Jiwa. 

Rumah yang Ibu Sutini tinggali merupakan rumah milik pribadi, dan untuk keperluan mandi, mencuci, dan minum, Ibu Sutini menggunakan air sumur, sehingga dapat sedikit menghemat pengeluaran. 

Suami Ibu Sutini bekerja sebagai petani karet dengan penghasilan yang beliau terima kurang lebih sebesar Rp 1.200.000,- perbulan. Apabila penghasilan yang didapat masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga, maka Ibu Sutini mengambil uang tabungan untuk mencukupinya, selain itu Ibu Sutini memproduksi makanan atau minuman yang dapat dijual sehingga dapat sedikit meringankan beban pengeluaran.

Pada saat sebelum adanya pandemic Covid-19 Ibu Sutini bekerja sebagai pedagang yang berada di luar sekolah.

 Lokasi tempat berjualan Ibu Sutini ialah dirumahnya, karena rumah beliau tepat berada di samping sekolah SDN 20 SKPH SP 2, sehingga beliau tidak perlu membayar sewa tempat untuk berjualan.

Ibu Sutini menjual aneka macam makanan ringan, minuman, bubur, nasi kuning, kerupuk, dan sebagainya. Apabila bel istirahat berbunyi, banyak anak-anak sekolah yang membeli makanan maupun minuman di kantin Ibu Sutini, selain anak-anak sekolah masyarakat sekitar juga sering membeli makanan di kantin Ibu Sutini.

 Ibu Sutini berjualan dikantin sekolah sejak tahun 2011 bulan Oktober, beliau bekerja sendiri dan biasanya Ibu Sutini memulai berjualan dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.

Penghasilan yang diperoleh dari berjualan tersebut ialah sekitar Rp 200.000,- perhari. Pada saat pandemic Covid-19 terjadi, Ibu Sutini tidak dapat berjualan karena anak-anak sekolah mulai belajar dari rumah, sehingga pendapatan Ibu Sutini jauh mengalami penurunan. Meskipun demikian, pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidup terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun