Mohon tunggu...
Tiara Romadhini Lestari
Tiara Romadhini Lestari Mohon Tunggu... Bidan - PNS/Bidan Puskesmas Wonorejo Kota Samarinda

Belajar untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kontrasepsi Pascapersalinan

13 Juni 2022   17:14 Diperbarui: 13 Juni 2022   21:05 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Suntik 3 bulan diberikan pada minggu pertama (7 hari) atau minggu keenam (42 hari) pascapersalinan terbukti tidak menimbulkan efek negatif terhadap menyusui maupun perkembangan bayi. Untuk ibu menyusui, tidak disarankan menggunakan suntikan 1 bulan, karena akan mengganggu produksi ASI.

2. Pil Progestin/ Minipil

Pil KB merupakan metode kontrasepsi hormonal jangka pendek. Pil progestin dapat mulai diberikan dalam 6 minggu pertama pasca persalinan, namun bagi wanita yang mengalami keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan, minipil dapat segera digunakan dalam beberapa hari (setelah 3 hari) pasca persalinan. Pil KB progestin (mini pil) aman digunakan bagi ibu menyusui. Sedangkan, pil KB kombinasi tidak dapat diberikan pada ibu menyusui, karena akan mengganggu produksi ASI. Efek samping yang dapat muncul adalah peningkatan berat badan, gangguan pola atau jumlah haid, dan nyeri perut.

3. Kondom

Merupakan selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual; terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau atau mempunyai bentuk seperti putting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk meningkatkan efektivitasnya yang dipasang pada penis saat hubungan seksual; (misalnya penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual.

  • Tipe kondom terdiri dari:

  1. Kondom biasa
  2. Kondom berkontur (bergerigi)
  3. Kondom beraroma
  4. Kondom tidak beraroma
  • Kondom untuk pria sudah cukup dikenal namun kondom untuk wanita walaupun sudah ada, belum populer dengan alasan ketidak nyamanan (berisik)

Kondom merupakan metode kontrasepsi barrier (penghalang) jangka pendek yang digunakan pada pria. Kondom apabila digunakan secara baik dan benar akan sangat efektif sebagai alat kontrasepsi.

Referensi:
  • Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
  • Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi 3. Jakarta, 2013
  • Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
  • Praktikum Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana: Sri Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kes., Ida Prijatni, S.Pd., M.Kes. Jakarta, 2016

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun