Untuk itu, sebagai satu saudara, kita perlu solid. Kita perlu membangun solidaritas yang kuat, walau berbeda-beda, walau tidak sama. Salah satunya adalah dengan peduli pada peringatan keagamaan saudara itu. Simpel kok, ngak rumit amat.
***
Di rumah pendidikan para calon pastor dan komunitas para pastor, selalu saja ada karyawan yang beragama Islam. Komunikasi baik dan lancar. Biasanya, saat sudah masa puasa, pastor akan memberikan ucapan, "Selamat Berpuasa ya Pak De!" Inilah salah satu tanda solidaritas, meski bukan pastor yang menjalani masa puasa. Tapi, Pak De yang menerima ucapan itu merasa diperhatikan dan didukung untuk menjalankan peringatan keagamaannya dengan semangat.
Tentu, si Pak De tidak akan diam. Ia akan menjawab, "Terima kasih, ya Pastur!" Ia senang. Lalu, sembari puasa ia kerja di pos kerjanya. Hatinya berseri-seri dan berbunga-bunga menjalani masa puasanya.
Kepekaan dan rasa solidaritas seperti ini sudah terlatih. Tidak menjadi hal baru atau tabu.
***
Maka, tidak salah dan keliru berbagi kasih dan perhatian bagi orang-orang yang berbeda dengan kita. Mereka adalah saudara kita, meski berbeda. Dengan mengucapkan kata-kata sederhana: "Selamat ....!" kita secara tak langsung merajut tali solidaritas yang kuat mengikat.
Apalagi di masa pandemi ini, semua makin serba sulit dan terbatas. Masa puasa pun semakin mendapat tantangannya. Tak banyak yang bisa kita lakukan. Dengan prokes yang ketat, kita diharapkan tidak ini, tidak itu, jangan ini, dan jangan itu. Akan tetapi, kesulitan macam ini tidak menutup pintu kreativitas manusia.
Beribu jalan menuju Roma. Masih ada cara lain untuk mengatasinya. Kecanggihan media elektronik, kenapa tidak dimanfaatkan? Dengan media yang maju ini, apa yang jauh bisa menjadi dekat. Maka, manfaatkanlah itu untuk menabur kasih dan solidaritas kepada sesama saudara (yang berbeda). Sapaan yang singkat sungguh memberikan dampak yang kuat.
"Selamat Menunaikan Ibadah Puasa" bagi para Kompasianer dan pembaca Kompasiana yang menjalankannya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H