***
Sampai saat ini, paham seperti ini masih ada di beberapa tempat. Masih ada kelompok orang yang cukup konservatif terhadap tata aturan adat istiadat nenek moyang.Â
Maka, tak heran relasi antara satu lelaki Batak dengan perempuan non-Batak akan sulit. Akan tetapi, sekali lagi jika cinta antara kedua pasangan kuat dan kokoh, tentu semua bisa dijalani.Â
Seperti lagu di atas, ada satu inspirasi dan motivasi yang dapat dipetik dimana anak ni raja/suami begitu membela istrinya. Perhatian dan dukungan dari boru sileban itu jauh lebih dirasakan daripada keluarga sendiri.Â
Anak ni raja itu sebenarnya sudah mengusahakan mencari pasangan boru Batak. Tapi tidak dapat. Kebetulan bertemu dengan boru sileban dan anak ni raja merasa cocok, akhirnya mereka jadi.
Jatuhnya pilihan terakhir pada boru sileban bukanlah sebuah pilihan terakhir. Tapi, itu adalah pilihan yang tepat karena adanya luapan cinta yang tulus tanpa kenal sekat atau batas.Â
Demikianlah bagi para pembaca yang saat ini tengah dihadapkan dengan situasi seperti ini (Ketika Camer Menginginkan Boru ni Raja) tetaplah berjuang dan memperjuangkan cinta itu, tentu secara bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H