Lewat KPP para calon diharapkan semakin mengerti dan menghayati bahwa perkawinan yang akan diikat mereka dengan janji di hadapan Allah harus berbuah lewat keturunan dan karunia-karunia lainnya. Mereka akan menjadi pengasuh dan pemelihara keluarga dan keturunan. Kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga diupayakan sedemikian, agar tidak ada peluang bagi sebuah perceraian.
Selama KPP juga, para calon diarahkan untuk saling menerima kelemahan dan keunggulan pasangannya. Ini perlu agar tidak ada penyesalan di akhir.
Selain penyampaian materi dari tim kursus, dibuka kesempatan dan peluang bagi para peserta kursus mengajukan pertanyaan seputar kursus. Juga, para peserta dapat berkonsultasi kepada tim.
Setelah kedua-duanya telah menyelesaikan kursus persiapan perkawinan dan dipandang mampu mempertanggungjawabkan niat untuk mengikat janji, mereka akan mendapat sertifikat dan melangkah ke tahap penyelidikan kanonik, tahap yang lebih serius dan ketat lagi.
Itulah alasan mengapa KPP itu penting dan perlu. Hingga saat ini, Gereja Katolik tetap mengadakan KPP sebelum pasangan mengikrarkan janji pernikahan mereka.
Akhir Kata
Maka, sebelum berani berdiri di hadapan Gereja dan umat Allah untuk mengikat janji cinta kasih seumur hidup, terlebih dahulu harus ada pembelajaran dan ujian yang sungguh-sungguh. Cinta kedua pasangan harus betul-betul diuji dan diarahkan agar semakin solid dan kuat, tak tegoyahkan. Cinta itu akan menjadi teman seumur hidup. Cinta itu harus hidup dalam keluarga dan bertahan, tidak mudah padam dan patah apalagi terceraikan.
Perkawinan itu bukan main-main, perkawinan itu bukan uji coba, perkawinan itu bukan soal nikmat, dan perkawinan itu bukan soal telah mendapatkan orang yang diidolakan. Tapi, perkawinan itu luhur dan suci, sebagai bentuk cinta Allah kepada manusia, harus dijaga dan dipelihara sekalipun tidak selalu mulus dan manis. Maka, perkawinan itu harus dipersiapkan sematang-matangnya. KPP akan membantu mereka yang sudah punya komitmen untuk membentuk bahtera keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H