Dengan sama-sama berjuang mengarungi hidup rumah tangga, tidak akan ada perceraian atau perselingkuhan dan ini telah dibuktikan oleh Bapak Tjipt dan Ibu Rose yang bisa bertahan hingga saat ini, di usia yang sudah uzur. Mereka memaknai janji pernikahan sebagai kehadiran dan rahmat Tuhan.
Kedua, untuk memperdalam hubungan suami istri, perlu dibuat suatu momen syukuran atas pernikahan. Tidak perlu mewah dan luar biasa. Sederhana asal di dalamnya keluarga bisa bersyukur, tertawa, dan bahagia atas rumah yang telah dijalani. Untuk bisa bertahan hingga akhir hayat, selain kesetiaan ada kebahagiaan yang sama-sama dirasakan.Â
Ketiga, saling refleksi diri atas kesetiaan dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada pasangan. Pengalaman demi pengalaman yang membumbui dinamika rumah tangga akan lebih kaya dan punya nilai jika direfleksikan. Ketika ada kegagalan atau konflik, kira-kira apa penyebabnya dan apa solusi yang bisa dibuat. Ketika keluarga bahagia, kira-kira bagaimana cara menjaga agar ini tetap stabil.
Keempat, mari untuk selalu berdoa bagi pasangan hidup agar makin hari, rasa cinta itu tetap kuat.
Maka, Pak Tjiptadinata Effendi dan Bu Roselina Tjiptadinata, inilah tulisan sederhana yang bisa kami bagikan. Salam dari kami.
Pace e Bene!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H