Ikan hias yang dipasarkan di dunia mencapai lebih dari 1.600 jenis, yang mana sekitar 750 jenis di antaranya merupakan ikan hias air tawar. Budidaya ikan hias memberikan pasokan yang dapat dikatakan masih minim terhadap penyediaan produk-produk perikanan. Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu budidaya ikan hias semakin memperlihatkan peningkatan. Hal tersebut bukan hanya berlaku untuk Indonesia, tetapi juga terjadi di seluruh penjuru dunia. Meski sebagian dari sumber perikanan belum terlalu dimanfaatkan, namun kini terjadi gejala dimana usaha penangkapan semakin sulit yang diakibatkan oleh biaya oprasionalnya, terjadinya perubahan tingkah laku pada ikan yang disebabkan oleh perubahan iklim, dan juga diakibatkan oleh adanya persaingan yang semakin ketat. Lain halnya dengan usaha budidaya yang menunjukan peran sebagai pijakan untuk usaha perikanan di masa yang akan datang. Hal ini dipelopori oleh adanya kelebihan pada bidang budidaya dibandinkan dengan penangkapan serta dengan adanya kemajuan IPTEK menjadikan teknologi pembenihan dapat memberikan bibit ikan yang terbaik sehingga dapat memperbanyak hasil produksi.
Indonesia memiliki sekitar 650 spesies ikan hias. Salah satu diantaranya adalah ikan cupang yang memiliki nama ilmiah Betta sp. Ikan cupang merupakan satu diantara banyaknya ikan hias yang saat ini sedang eksis. Bukan tanpa alasan, ikan cupang dapat dijual dengan harga belasan bahkan sampai puluhan juta rupiah. Hal ini menjadikan pecinta ikan hias berlomba-lomba untuk memelihara dan membudidayakan ikan ini.
KEISTIMEWAAN IKAN HIAS CUPANG
- Memiliki Bentuk Serta Warna Yang Cantik
Dilihat dari bentuk dan warna tubuh ikan cupang menjadikan pecinta akuatik tertarik untuk memelihara ikan yang satu ini. Ikan cupang memiliki ekor dan sirip dengan ukuran yang cukup besar. Tak jarang terdapat ikan dengan ukuran ekor lebih besar dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
- Memiliki Daya Bertahan Hidup TinggiÂ
Ikan cupang ialah salah satu dari sekian banyak ikan dengan kemampuan bertahan hidup tinggi. Ikan ini dapat hidup pada lingkungan perairan dengan kadar oksigen yang sedikit. Bahkan ikan ini dapat bertahan pada kondisi wadah yang memiliki sedikit volume air dan juga tanpa adanya alat sirkulasi udara.
- Proses Pemeliharaannya Mudah
- Dikarenakan ikan cupang memiliki kemampuan bertahan hidup yang tinggi menjadikan proses pemeliharaannya menjadi mudah. Ikan hias cupang juga dapat dipelihara pada lahan yang terbilang sempit.
Modal Untuk Membudidayakan Ikan Hias Cupang Relatif Murah
Dapat Dijadikan Sebagai Bisnis Ikan HiasÂ
PEMIJAHAN IKAN CUPANG
Mempersiapkan sarana pemijahan
Proses memijahkan ikan cupamg tidaklah sulit. Hal ini dikarenakan ikan cupang dapat bertahan hidup dalam air yang memiliki kadar oksigen rendah. Lahan yang diperlukan untuk memijahkan ikan cupang tidak perlu terlalu luas. Gunakanlah air yang berasal dari sungai dengan air jernih untuk proses pemijahan lalu diamkan air dalam wadahnya selama satu malam sebelum memindahkan ikan. Wadah yang dapat digunakan untuk memijahkan ikan cupang diantaranya:
Bak semen
Bak semen biasa juga disebut dengan lubuk, dimana dalam satu bak hanya berlaku untuk pemijahan sepasang induk.
Akuarium
Tempat terbaik untuk meletakan akuarium adalah tempat yang teduh serta ternaungi.
ToplesÂ
Persiapan induk
Pilihlah induk cupang yang sehat. Salah satu cirinya adalah tidak ditemukannya bekas penyakit pada tubuhnya dan biasanya indukan ikan cupang yang sehat memiliki ukuran tubuh setidaknya 3cm.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah menentukan jenis ikan cupang. Biasanya tubuh ikan cupang jantan memiliki warna yang cerah dan bentuk tubuh yang langsing. Lain halnya dengan ikan cupang betina yang memiliki warna lebih pudar dan tubuh yang cukup berisi dan sirip ekornya lebih kecil dibandingkan dengan sirip ikan cupang jantan.
Indukan cupang jantan dapat di budidayakan pada usia 4 sampai dengan 8 bulan, lain halnya dengan ikan cupang betina yang dapat dibudidayakan pada usia 3 sampai 4 bulan. Sebelum dilakukan proses pengkawinan, ikan cupang jantan dan betina harus dipelihara dalam tempat yang terpisah. Jika keduanya siap untuk memijah, baru selanjutnya ikan cupang jantan dan betina dimasukan dalam satu bak pemijahan. Ciri dari induk jantan yang siap untuk memijah terdapat pada penutup insang yang terlihat berwarna merah ataupun hijau menyala serta ikan terlihat menghasilkan gelembung. Sedangkan induk betina yang siap kawin dicirikan dari perutnya yang terlihat membesar dan tingkah lakunya menjadi jinak.
Jika sudah empat hari dijodohkan tidak terjadi perkawinan, maka diperlukan calon induk betina cadangan untuk menggantikan induk betina sebelumnya.
Proses pemijahan
Sediakan tanaman air atau daun segar kedalam wadah pemijahan sebagai tempat gelembung udara yang dihasilkan oleh cupang jantan yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menyimpan telur yang terbuahi. Lalu, saat gelembung udara sudah terbentuk saat itu pula indukan betina dimasukan. Saat telur keluar dari ikan betina dan segera dibuahi oleh cupang jantan, maka telur tersebut akan ditangkap oleh ikan jantan dan ditempelkan pada gelembung udara dengan menggunakan mulutnya. Perkawinan akan selesai setelah indukan betina tidak mengeluarkan telur lagi. Jika sudah seperti ini, maka saat itu pula ikan betina dikeluarkan dan dipindahkan pada bak yang terpisah. Setelah telur menetas, berikan kutu air dengan jumlah sedikit. Lalu pindahkan induk ikan cupang jantan ke dalam wadah soliter setelah dua minggu telur ikan menetas. Pindahkan juga anak ikan pada tempat yang memiliki ukuran lebih luas dan beri larva nyamuk ataupun kutu air. Lalu sesudah 1,5 bulan, dilakukanlah proses pemisahan ikan berdasarkan jenis kelamin ikan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H