Mohon tunggu...
Tia Enjelina
Tia Enjelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030043)

Communication kid

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berhenti Insecure dengan Berhenti Membandingkan Diri

17 Januari 2022   14:09 Diperbarui: 17 Januari 2022   14:35 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ada lagi, akun instagram @kok bisa yang menjelaskan sains dengan animasi, dan akun instagram @satupersenofficial sebagai Indonesian Life School yang kontennya seolah ngerti banget sama masalah-masalah kamu.

Kedua, catat pencapaian-pencapaian kecil
Ketika kita membandingkan diri dengan orang lain, kita terlalu banyak menaruh perhatian pada kelebihan dan kekuatan orang itu dan mengabaikan kelebihan dan kekuatan diri sendiri. Itu semua membuat kita stuck ditempat daripada termotivasi untuk menjadi lebih baik. Jadi, buat catatan kecil tentang pencapaian-pencapaian tidak masalah besar atau kecil pencapaian itu selama itu membuat diri kita bangga. 

Misalnya berhasil minum 8 gelas air putih hari ini, berhasil olahraga 30 menit hari ini, berhasil membaca satu buku hari ini, berhasil belajar hal baru hari ini, berhasil membantu orang lain hari ini dan banyak hal-hal lain yang mungkin akan membuat kita lebih bisa merealisasikan quotes "I don't care who is doing better than me because I'm doing beter than I was last year". Tulis semua yang kamu pikirkan tentang pencapaian-pencapaian kecilmu dan simpan di suatu tempat di mana kamu bisa melihatnya setiap hari.

Turut berbahagia sambil belajar dari keberhasilan orang lain
Mungkin ini mustahil dilakukan ketika kita merasa insecure. Namun jika kita sedikit mengubah sudut pandang bagaimana kita melihat keberhasilan orang lain, kita akan jauh dari perasaan gagal dan payah. Kenapa? karena keberhasilan orang lain bukan berarti kegagalan bagi diri kita. Ketika kita mendengar seorang teman yang pamer soal prestasinya, coba ubah pandangan itu dengan menganggap teman kita tersebut ingin berbagi kebahagiaan atas keberhasilannya. 

Tetap fokus pada apa yang ia ceritakan daripada mengalihkannya pada diri sendiri. Pikirkan apa yang bisa kita pelajari dari keberhasilannya dibandingkan memikirkan usaha-usaha kita yang belum berhasil.

Misalnya ketika kita mendengar seorang teman yang bercerita bahwa ia baru saja mendapatkan beasiswa, kita bisa menanyakan darimana ia mendapatkan informasi, bagaimana metode ia belajar, apa saja tantangan yang ia hadapi, apa saja tips and trick mendapatkan beasiswa dan masih banyak lagi. Hal itu akan membuat kita belajar dari pengalaman orang lain yang bisa membuat kita selangkah lebih maju dibandingkan sekedar iri dan minder.

Fokus dan bersyukur dengan apa yang kita miliki
Bersyukur memang agak membosankan untuk dijadikan sebuah kata motivasi. Namun untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain, memulai sebuah gratitude journal adalah cara yang sangat baik untuk dilakukan. Istirahat sejenak dari kesibukan dan menulis semua hal yang kita syukuri. Habiskan waktu dan energi dengan berfokus pada seberapa banyak yang kita miliki.

Keluarga, saudara,  teman, sahabat, kesehatan, tempat tinggal, pekerjaan, kesempatan menempuh pendidikan yang baik, dan masih banyak lagi. Bersyukur mulai dari bangun tidur karena Tuhan masih mengizinkan kita untuk menghirup nafas segar hari ini, bersyukur karena Tuhan masih mengizinkan kita membuka mata untuk melihat dunia, bersyukur karena Tuhan masih mengizinkan kita untuk berjalan dan memulai hari. 

Dengan demikian, kita akan memiliki banyak alasan untuk bersyukur daripada insecure. Ketika suatu saat mendapati diri dalam perasaan negatif, membaca catatan ini akan mengingatkan kita tentang hal-hal positif dalam hidup kita.


Focus on the quality of your life, not the quantity of your likes. Semoga bermanfaat :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun