Barangkali kita pernah mendengar, kalau "tulisan itu akan bertemu dengan jodohnya" alias pembacanya.
Buktikan saja, mana mungkin di Kompasiana ada tulisan yang tidak memiliki "view". Sedikit-dikitnya pembacanya, setidaknya pasti ada sampai puluhan. Kalau tidak percaya, silakan buktikan saja! Hehe...
Ngomong-ngomong kalau bicara tentang banyak tidaknya pembaca, sampai sekarang saya tidak tahu menahu tentang rumusnya.
Dari sejumlah tulisan saya di Kompasiana, ada yang menurut saya ditulis dengan pemikiran serius atau perenungan mendalam, tentu dengan menyediakan waktu khusus dan lebih lama, tetapi sedikit pembacanya.
Sebaliknya, ada yang saya tulis dengan sambilan, misalnya sambil menunggu sesuatu, bahkan hanya ditulis dalam waktu singkat, misalnya setengah hingga empat puluh lima menit, malah pembacanya lebih banyak.
Seperti tulisan beberapa hari lalu, yang berjudul "Calon Peserta SNBP dan SNBT, Inilah Jadwal yang Anda Tunggu" ternyata dibaca hingga ribuan orang. Bahkan sempat bertengger pada bagian "Tren Pekan Ini".
Baca:Â Calon Peserta SNBP dan SNBT, Inilah Jadwal yang Anda Tunggu
Seperti kata pepatah, "kalau jodoh memang tidak ke mana". Kalau ke mana-mana, berarti itu bukan jodohnya. Hehe...
Tetapi, saya percaya, kalau dengan menggunakan kata kunci yang tepat dan tulisan yang sedang dibutuhkan, itu memang pasti akan di cari orang.
Saya yakin sekali, kalau judul "Calon Peserta SNBP dan SNBT, Inilah Jadwal yang Anda Tunggu" tersebut, informasinya memang sedang dibutuhkan orang, khususnya untuk pemburu informasi SNBP dan SNBT yang jumlahnya tidak sedikit.
Selanjutnya, saya mencoba mengamati judul tulisan para siswa yang saya bimbing di ekstrakurikuler "Blogger Club" di sekolah tempat saya mengajar.
Karena ada kata kunci "perispan ujian", dan kebetulan di sekolah-sekolah saat ini sedang melakukan berbagai ujian, maka keyakinan saya bahwa tidak sedikit orang yang sedang mencari tips untuk menghadapi ujian.
Faktanya, tulisan-tulisan siswa yang saya bimbing dan yang mereka tulis di Kompasiana, ternyata tingkat keterbacaannya tergolong tinggi.
Misalnya, ada yang berjudul "Ujian yang Berat" hingga tulisan ini saya buat sudah mencapai 697 keterbacaan. Sementara tulisan yang berjudul "Teknik Belajar yang Tepat" sudah mencapai 531 keterbacaan.
Selain kedua tulisan itu, ada juga tingkat keterbacaannya pada angka 400-an.
Misalnya, "Mau Sukses Menghadapi Ujian? Ikuti 3 Tips Mudah Ini!", "Ceritaku dalam Menyiapkan Ujian", "Tips Persiapan Ujian Anti-Remed", "Kesulitan Belajar di Masa-Masa Ujian", "Persiapan Sebelum Ujian" serta "Galau Ujian".
Bagaimana dengan tulisan yang berjudul "Bukan Mie Instan" tetapi masih dalam konteks ujian, ternyata memiliki keterbacaan 356.
Saya pun tertarik untuk ikut menulis tentang ujian, tepatnya dengan judul "Ujian Mendatangkan Kebahagiaan" ternyata hingga sekarang mendapat 531 keterbacaan.
Baca:Â Ujian Mendatangkan Kebahagiaan
Intinya, ketika tulisan itu dibutuhkan dan didukung dengan kata kunci yang tepat, ternyata tingkat keterbacaannya lumayan tinggi.
Nah, kira-kira bagaimana dengan tulisan ini? Berapa angka keterbacaannya? Apalagi tulisan ini saya tuliskan sambil-sambilan, sambil menunggu laga Korea Selatan vs Ghana.
Mari kita tunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H