Untuk memahami konsep diakronik tersebut, maka beberapa waktu lalu, di kelas pembelajaran sejarah, kami mencoba mengerjakan satu penugasan. Penugasannya  yaitu membuat kronologi pemilihan umum (pemilu) yang pernah dilaksanakan di Indonesia sepanjang masa, baik dari 1955 hingga 2019 lalu. Tentu tidak terlepas dengan penempatan pelaksanaan pemilu tersebut pada periode yang ada.
Adapun alasan pemilihan topik pemilu sebagai contoh penerapan konsep diakronik kali ini, tentunya didasarkan pada kondisi terkini, kita tahu bahwa rencana pelaksanaan pemilu sedang banyak diperbincangkan di masyarakat luas. Berhubung 2024 mendatang, bangsa kita akan kembali menyelenggarakan pemilu.
Selanjutnya, dari para peserta didik tersebut, akan ada yang memiliki pengalaman perdana dalam mengikuti pesta demokrasi tersebut.
Berharap dengan pengerjaan penugasan kali ini, secara psikomotorik para peserta didik memiliki kemampuan mengomunikasikan seputar sejarah pelaksanaan pemilu di Indonesia berdasarkan konsep kronologis. Menganalisis dan mengritisi setiap perkembangan dan perubahan pemilu di Indonesia.
Secara afektif, peserta didik tidak apatis dengan pelaksanaan pemilu. Sebab mengikuti pemilu adalah salah satu bentuk tanggung jawab sebagai warga negara yang baik.
Sementara secara kognitif, siswa dapat mengetahui tentang kapan saja pelaksanaan pemilu di Indonesia, azas pemilu yang pernah ada, pemenang pemilu dari masa ke masa, dan lain sebagainya.
Itulah pembelajaran di kelas yang baru saja beberapa waktu lalu. Semoga bermanfaat.Â
Sumber referensi:
Hapsari, Ratna dan M.Adil. Â 2016. Sejarah untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H