Malam kudus, sunyi senyap, dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur tenangMalam kudus, sunyi senyap, Kabar Baik menggegap
bala sorga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya
"Lahir Raja Syalom, lahir Raja Syalom!"Malam kudus, sunyi senyap, Kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus di wajah-Mu, ya Anak Kudus
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal *)
Keluarga kami menyanyikannya lagu itu dengan syahdu.
Malam natal kali ini berbeda dengan tahun lalu.
Biasanya kami nyanyikan di gereja bersama umat dengan suara menyatu.
Tapi tahun ini, kami hanya merayakan natal di ruang tamu.
Pandemi Covid-19 tiada kata kompromi.
Telah mengubah berbagai tradisi.
Natal pun ikut berubah situasi.
Tak lagi berjabat tangan, cukup berujar dari bibir dan hati.
Slamat natal saudara dan saudari.
Satu hal yang kami yakini, makna natal dari dulu sampai kini tak akan pernah berganti.
Peringatan kelahiran Yesus bukan bicara tradisi apalagi sensasi, tapi bicara cinta.
Cinta pada umat manusia yang penuh noda dan dosa.
Sebab tanpa ada penebusan maka hidup manusia akan sia-sia dan binasa.
Cikarang, 25 Desember 2020
*) Lirik Malam Kudus ciptaan Franz Gruber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H