Menunggu dengan Sesuatu yang Bermanfaat

Tahun yang lalu, atau tahun-tahun sebelumnya, saya sering mengikuti aktivitas ngabuburit bareng dengan teman-temanku yang Muslim. Baik itu secara individu, komunitas atau pun dengan warga perumahan tempat kami tinggal.

Berbeda sekali dengan tahun ini. Mengingat tahun ini bangsa kita sedang berhadapan pandemi Covid-19, kita pun harus memeranginya dengan cara mengikuti prosedur yang telah ditetapkan pemerintah, agar tinggal di rumah saja, "social distancing" atau jaga jarak.

Jadi dipastikan tidak akan ada ngabuburit bareng yang saya ikuti bersama-sama temanku yang Muslim.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ternyata ada banyak aktivitas kreatif dan bermanfaat yang bisa dilakukan saat ngabuburit.

Bahkan saya pribadi sangat menikmati kegiatan bersebut. Disamping bisa merasakan perjuangan dan  mendukung teman-temanku yang sedang berpuasa, ada banyak informasi dan pengetahuan yang dapat saya peroleh dari berbagai kegiatan yang dilakukan.

Adapun kegiatan ngabuburit yang pernah saya ikuti seperti mengikuti workshop bersama dengan beberapa komunitas blogger. Ada banyak tema yang bermanfaat yang ditawarkan. Seperti, menjadi seorang vlogger yang andal, cara menjaga kesehatan tubuh, cara menulis kreatif dan imajinatif, dan lain sebagainya.

Bahkan ada pula perusahaan dan instansi yang mengajak blogger seperti kami untuk mendengarkan pemaparan tentang produk baru atau kebijakan baru yang ingin diterapkan. Tentu hal ini sangat bermanfaat untuk "product knowledge" atau membantu melakukan sosialisasi kebijakan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Apapun katanya, sesungguhnya tidak ada kata membosankan saat-saat ngabuburit. Tinggal bagaimana mengikuti berbagai kegiatan yang bermanfaat. Baik itu untuk menambah pengetahun, mempertebal iman, atau belajar ketrampilan baru.

Kalau tahun ini, untuk ngabuburit bareng tentu sangat sudah sulit mengadakannya. Untuk itu setiap orang perlu berpikir lebih kreatif, agar ngabuburit bersama keluarga dapat lebih kreatif dan bermanfaat.

Beberapa waktu lalu, ada sebuah program yang mengajak masyarakat untuk ngabuburit bersama keluarga dengan membaca buku, atau mereka sebut programnya "ngabubu(read)". Hal menarik sepertinya.

Mengingat minat baca yang masih tergolong rendah di negeri ini, ternyata saat-saat seperti sekarang perlu kembali dibangunkan kesadaran untuk membaca dari dalam keluarga. Ada baiknya semangat membaca buku lebih diperhatikan daripada anak-anak dibiarkan main gadget yang tidak terarah.

Bukankah buku itu adalah jendela dunia? Dengan buku maka semua anggota keluarga dapat memperkaya wawasan, memperdalam pengetahuan serta berpetualang ke belahan dunia melalui bacaan. Untuk itu, keluarga perlu menciptakan cara-cara kreatif untuk membaca buku. Bukan seperti biasanya.

Misalnya, anak-anak yang sudah dapat membaca dan mengerti tentang apa yang dibacanya, diminta untuk menceritakan ulang  tentang hal-hal menarik dari buku yang telah dibacanya.

Bagi anak-anak yang belum dapat membaca, kasih saja buku bergambar dan minta kembali menceritakan tentang gambar yang dilihat dan diamatinya, mungkin anak itu malah bisa memaparkan gambar tersebut dengan imajinasi yang tidak pernah kita duga.

Ini hanyalah salah satu cara saja. Sebagai orang tua, tentu dapat mencari berbagai tips atau cara-cara lain dari media internet, sehingga program baca buku tersebut tidak membosankan dan benar-benar bermanfaat bagi semua anggota keluarga.

Yakinlah, semakin banyak membaca buku, seorang anak akan terlatih daya analisa dan kritisinya. Akan jauh lebih mudah memandang sebuah permasalahan dan pemecahannya. Belum lagi kemampuannya untuk menyaring kebenaran sebuah informasi. Apalagi di era media sosial yang semakin marak penyebaran hoaksnya.

Nah, bagaimana dengan yang belum berkeluarga? Membaca buku sendiri dulu ya! Atau ciptakan kreatifitas lain. Yang penting, menunggu berbuka jangan sampai tidak bermanfaat.