Ketika kakiku hendak melangkah beranjak dari rumah untuk menghadiri sebuah acara, tiba-tiba istriku hampir terjatuh. Untungnya, dia segera memegang meja yang ada di ruang tengah.
"Ada apa Ma?" tanyaku.
"Entah kenapa, koq tiba-tiba saya pusing." Sahutnya.
Istriku pun mulai bersedih. Mulai berpikir macam-macam.
"Jangan-jangan saya kena vertigo." Lanjutnya.
Kami sekeluarga pun hening.
Tidak lama berselang, anakku penasaran karena sedari tadi smartphone-nya tak henti berbunyi. Banyak pesan yang masuk. Anakku buru-buru mengambil smartphone-nya. Setelah membaca, anakku sontak berkata, "gempa .... gempa .... gempa...."
Ternyata, teman-teman sekolahnya sudah ramai membahas tentang gempa yang baru saja terjadi. Aku pun terpancing untuk ikut membuka smartphone-ku. Benar saja, sudah banyak juga di whatsapp group-ku yang membahas hal yang sama.
Bahkan salah seorang teman tidak lupa untuk mengajak mengantisipasi gempa susulan, dan menyarankan untuk membuat sendok di dalam gelas agar dapat memantau gempa jika terjadi lagi.
Bahwa berdasarkan BMKG pusat gempa bumi terletak pada koordinat 104.58 BT dan 7.54 LS, dengan magnitudo 7.4 SR pada kedalaman 10 km, berjarak 137 km baratdaya Sumur, Banten. (sumber: suara.com).