Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mempersiapkan SDM Bermental "Smart City"

10 Desember 2018   19:23 Diperbarui: 10 Desember 2018   20:57 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : diolah dari instagram @infokomputer.id

Adapun gerakan yang merupakan program bersama dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan ini ditujukan untuk membimbing kota/kabupaten dalam menyusun masterplan Smart City tersebut. Tentunya agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.

Dari sebuah informasi terpercaya kominfo.go.id mengatakan bahwa sebuah kota dapat dikatakan Smart City ketika di dalamnya lengkap dengan infrastruktur dasar, juga memiliki sistem transportasi yang lebih efisien dan terintergrasi, sehingga meningkatkan mobilitas masyarakat.

Sementara menurut IBM, setidaknya ada 6 indikator dari Smart City tersebut. Keenam indikator yang dimaksud adalah masyarakat penghuni kota, lingkungan, prasarana, ekonomi, mobilitas, serta konsep smart living.

Bagaimana pula dengan penyangga dari implementasi Smart City tersebut?

Menurut sebuah sumber indonesiabaik.id setidaknya ada tiga pilar yang harus dijadikan sebagai penyangga dari Smart City. Pertama, Informasi Komunikasi dan Teknologi (IKT). Hal ini berhubungan ketersediaan teknologi broadband fiber, internet kecepatan tinggi (wifi), dan pusat data aplikasi layanan publik. Kedua, Integrated Management System. Dimana manajemen kota yang terintegrasi dengan menggunakan IKT. Ketiga, Smart User. Sementara IKT dan Integrated Management System akan terlaksana jika dilengkapi Sumber Daya Manusia yang kompeten, memiliki knowledge dan melek teknologi.

Solusi Terbaik Mewujudkan Smart City, Mental Smart City

Menggunakan teknologi untuk kemajuan dan peradaban kota di era digital dan internet seperti sekarang merupakan sebuah keniscayaan. Tapi ada sebuah hal yang sesungguhnya tidak dapat dilupakan, yakni membenahi mental dari Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.

Teknologi maju, tapi tanpa kesadaran dari manusia untuk mendukung kemajuan tersebut tentu tidak akan berjalan. Lihat saja, beberapa kota yang sudah memiliki fasilitas yang memadai, tapi ada saja manusia yang senangnya merusak atau mengacaukan.

Intinya, sebelum teknologi dibenahi, maka pemerintah harus gencar melakukan sosialisasi dan kampanye kesadaran bagi seluruh warga. Begitu pula dengan para staff yang ada di pemerintahan harus memberikan contoh atau teladan.

Dengan demikian, ketika teknologi sudah diterapkan oleh pemerintah, sebaiknya semua menyambutnya dengan baik dan mendukung hal itu demi kemajuan kehidupan dan peradaban.

Salam sukses Smart City!

___________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun