Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mendukung Asian Games Pintu Masuk Menuju Indonesia Maju

17 Agustus 2018   16:28 Diperbarui: 17 Agustus 2018   16:44 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesungguhnya banyak cara yang bisa kita lakukan, disamping ikut menyaksikan secara langsung berbagai pertandingan, kita bisa juga turut menjaga keamanan, kebersihan lingkungan, bahkan keramahan kepada para tamu yang datang. Sederhana memang, tapi sebenarnya pengaruhnya besar sekali.

Dunia (secara khusus Asia) tentu sedang menyorot kita. Ketika Asian Games dilakukan dengan semarak, mendapat dukungan penuh dari masyarakat, berlangsung aman dan damai, maka bangsa lain pun akan kagum dan hormat dengan bangsa kita. Bisa pembaca bayangkan jika sebaliknya yang terjadi, dunia akan memandang kita seperti apa?

Maka dari itu, kita harus berikan yang terbaik. Kita jaga nama baik bangsa Indonesia, sehingga harum di mata dunia. Dengan cara itu, kita tentu telah menunjukkan patriotisme dan nasionalisme kita yang sesungguhnya.

Untuk itu, sinergi pemerintah, swasta, dan masyarakat pun sangat dibutuhkan. Ketika pemerintah telah berjuang mempersiapkan penyelenggaraan perhelatan akbar ini,  maka pihak swasta dan masyarakat pun wajib mendukungnya.

Kalau bicara tentang swasta, maka sebagai bagian dari masyarakat, berharap besar kepada swasta yang memiliki media (terutama media pertelevisian) agar semakin memperbanyak tayangan pertandingan. Sehingga masyarakat luas bisa menyaksikan dan semakin peduli atas perjuangan para atlet bangsa kita.

Senada tentunya dengan harapan dari Menpora, Imam Nahrawi, agar siaran televisi langsung Asian Games 2018 tidak diacak. Mengingat banyaknya pertanyaan dari masyarakat terkait diacaknya siaran langsung siaran pertandingan cabang sepakbola Asian Games 2018 antara tuan rumah Indonesia vs Taipei, Minggu (12/8) malam. (Baca : Setkab.go.id)

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa lisensi broadcaster memang ranah hukum Olympic Council of Asia (OCA) sebagai bentuk proteksi untuk masing-masing televisi di seluruh dunia yang menayangkan Asian Games menjadi tantangan tersendiri. Tapi berharap upaya meyakinkan OCA agar tayangan pertandingan Asian Games ini tidak diberlakukan encrypted (acak) dan bisa dicabut. (Baca : Setkab.go.id)

Kalau sudah bicara peran pertelevisian, disitulah saya baru sadar jasa dari televisi pemerintah tersebut, TVRI. Kehadiran TVRI 56 tahun yang lalu, tepatnya 24 Agustus 1962 telah banyak berkontribusi mendukung Asian Games kala itu. Berharap juga peran televisi masa kini menjadi media yang turut menyebarluaskan berita Asian Games.

Dengan begitu, berharap dengan makin maraknya tayangan Asian Games tersebut tumbuh, mampu membuat tumbuh subur rasa kebangsaan. Selanjutnya rasa kebangsaan membuat kita bersinergi dan bergeak bersama Menuju Indonesia Maju.

Nah, sekarang yuk beramai-ramai dukung kesuksesan Asian Games. Layaknya simbol Asian Games Bhin Bhin, Atung dan Kaka sebagai representasi dari strategi, kecepatan dan kekuatan.

Semoga dengan spirit strategi, kecepatan dan kekuatan menjadikan bangsa kita masuk Menuju Indonesia Maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun