Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mau Hidup Sehat? Beginilah Caranya!

9 Mei 2018   15:01 Diperbarui: 10 Mei 2018   13:43 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setengah tahun terakhir, di teacher longue tempatku mengajar, mulai didominasi pembicaraan seputar kesehatan. Ada yang membicarakan tentang pengalaman dietnya dengan 'low carbo' dan ternyata berhasil menurunkan berat badannya. Serta ada pula yang membicarakan tentang rutinitasnya menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga sehingga badannya terasa bugar.

Bahkan, dalam satu bulan terakhir, bahwa sepulang kerja, ada puluhan guru yang sudah mulai ikut dengan program aerobik yang digagasi dan dilatih oleh guru physical education di sekolah tempatku mengajar. Ternyata, "virus" untuk memperhatikan kesehatan semakin meluas.

Bicara tentang kesehatan memang begitu penting. Bisa Anda bayangkan jika tubuh kita tidak sehat. Banyak aktivitas kita yang bakalan terganggu. Uang yang kita miliki pun bisa terkuras hanya untuk penyembuhan penyakit tersebut.

Apalagi bagi kami guru, jika kesehatan terganggu, yang rugi bukan hanya diri sendiri dan keluarga. Anak didik pun akan merasakan terganggu proses belajarnya.

Dan sebenarnya, bukan hanya guru saja yang mengalami hal yang demikian. Sesungguhnya setiap orang kalau sudah sakit, intinya akan ada yang jadi "(di)korban(kan)". Pasti tidak akan menyenangkan.

Untuk itu, membangunkan kesadaran akan kesehatan memang harus ditanamkan sedini mungkin. Jangan setelah kesehatan terganggu maka kita mulai menyadarinya. Seperti yang saya alami, setelah diserang asam urat, baru serius memperhatikan pola makan dan asupan makanan yang perlu dikurangi. Sebab, ternyata ada banyak pantangan yang harus dihindari atau diminimalkan untuk seseorang yang sudah terkena asam urat.

Padahal, sejak sekolah dasar dulu, guruku pun selalu mengingatkan "mens sana incorfore sano" atau dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Bahkan setiap pagi kami harus mengucapkannya dengan lantang sesudah selesai mengikuti Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).

Ternyata begitulah pentingnya menjaga kesehatan. Tubuh yang sakit pun mampu juga melemahkan jiwa dan semangat.

Jika melakukan observasi, masalah kesehatan di masyarakat kita sesungguhnya bukan saja terjadi karena proses alami, atau misalnya karena penuaan. Tetapi banyak karena kelalaian dan ketidaksadaran seseorang akan pentingnya kesehatan. Silahkan saja berkunjung ke rumah sakit, kalau tidak percaya!

Memang tingkat kesehatan masyarakat kita bisa dibilang masih sangat rendah. Silahkan bandingkan dengan data Health Index. Berdasarkan data Health Index tersebut, Indonesia berada pada posisi 108 dari 187 negara. Tentu ini akan menjadi masalah besar bagi bangsa kita. Mulai dari kerugian materi dan tingkat produktivitas yang rendah.

Nah, untuk mengangkat kemajuan dan kesejahteraan bangsa kita, memerhatikan kesehatan adalah salah satu faktor penting yang harus kita benahi. Jangan berharap pemerintah atau orang lain yang membenahi diri kita. Seharusnya setiap kita harus bertanggung jawab dengan kesehatan diri masing-masing.

Dalam tulisan ini, setidaknya ada beberapa hal penting tentang, bagaimana kita bisa menjaga kesehatan dalam kehidupan kita sehari-hari..

Pertama. Pola makan. Mari kita jaga pola makan dengan makanan yang bergizi sesuai dengan kebutuhan. Hindari makanan yang tidak bermanfaat bagi tubuh dan makanan cepat saji.

Kalau kita yang berasal dari zaman old mungkin sering diajarkan untuk makan dengan 4 sehat 5 sempurna. Maka generasi zaman now tentu tidak demikian anjurannya, tapi dengan mengkonsumsi gizi seimbang.

Adapun yang dimaksud dengan konsumsi gizi seimbang adalah melakukan kebiasaan untuk mengkonsumsi makanan sesuai dengan kandungan gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal. (sumber)

Untuk membantu memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, maka kebutuhan asupan gizi dapat divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS). Dimana luas potongan dapat menunjukkan porsi yang harus dikonsumsi setiap hari. (sumber)

Atau selengkapnya dapat melihat infografis TGS berikut.

Sumber infografis : http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php
Sumber infografis : http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php
Kedua. Pola istirahat. Mari kita perhatikan pola istirahat kita masing-masing. Selain pola makan, maka pola istirahat sangat mendukung kesehatan. Banyak penyakit muncul semata-mata karena tidak peduli dengan kebutuhan istirahat atau waktu tidur.

Untuk itu hindarilah kebiasaan begadang dan menyibukkan diri ketika sudah waktunya istirahat. Jauhkan setiap sarana yang memungkinkan kita terganggu untuk tidur, seperti gadget misalnya.

Ketiga. Olah pikir dan hati. Pikiran kita akan memengaruhi seluruh aspek tubuh kita. Untuk itu perlu mengelola pikiran dengan baik, positif. Mengambil waktu khusus untuk melakukan relaksasi pikiran untuk menjaga ketenangannya.

Demikian pula dengan hati kita, mari menjaga hati. Berikan kegembiraan pada hati, dalam sebuah kitab (Amsal) dikatakan bahwa hati yang gembira adalah obat.

Nah itulah tiga hal yang bisa kita perhatikan untuk menjaga kesehatan kita. Perhatikan pola pikir, pola istirahat serta selalu mengelola pikiran dan hati dengan bijaksana. Selamat menikmati gaya hidup sehat.  Dan mari sembuhkan Indonesia!

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun