Tim Indonesia (sumber : www.shell.co.id)
Berdasarkan urutannya, peringkat pertama direbut oleh TIM ITS 2 (314,5 km/l). Disusul oleh SEMAR URBAN UGM INDONESIA (266,7 km/l), GARUDA UNY ECO TEAM (214,7 km/l), Sadewa dari Universitas Indonesia (204 km/l), Bengawan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret (169,8 km/l).
Screenshoot dari www.shell.com
Sementara pada tipe "Batteray Electric Award", dari enam peringkat teratas diduduki oleh empat tim dari Indonesia. Diantaranya Nogogeni ITS Team 1 (125,1 km/kWh) sebagai peringkat kedua. Disusul oleh BUMI SILIWANGI TEAM 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (108,0 km/kWh), Apatte 62 Team dari Universitas Brawijaya (93,5 km/kWh) masing sebagai peringkat ketiga dan keempat. Sementara Nakoela dari Universitas Indonesia (88km/kWh) berada pada peringkat keenam.
Pada kategori Prototype dengan tipe "Batteray Electric" masih bisa meraih peringkat keempat dan kelima oleh Semar PROTO UGM INDONESIA (269,7 km/kWh) dan Batavia Generation Team dari Universitas Negeri Jakarta (256.0 mm/kWh).
Tim Semar Urban UGM (sumber : www.shell.co.id)
Dan ini adalah prestasi yang spektakuler. Pada kategori Drivers' World Championship Asia, tiga tim Indonesia menyapu bersih gelar pengemudi tercepat dan hemat energi di Asia. Sebagai peringkat pertama jatuh kepada tim Semar Urban UGM. ITS Team 2 dan Garuda UNY ECO TEAM berada pada posisi runner up pertama dan kedua.
Screenshoot www.shell.com
Dengan demikian, ketiga tim tersebut harus siap bersaing dengan tim-tim dari Amerika dan Eropa pada kompetisi adu cepat mobil hemat energi di Drivers' World Championship Final di London Juli mendatang.
Melihat prestasi yang demikian, selayaknya kita bisa tampil menjadi negara yang berinovasi dalam hal penyelamatan sumber energi masa depan. Untuk itu, para pelajar dan mahasiswa harus lebih giat mengembangkan diri dalam berkreasi dan berinovasi pada ajang-ajang internasional lainnya.
Dr.Himsar Ambarita (sumber : facebook Himsar Ambarita)
Senada halnya dengan apa yang disampaikan oleh Dr. Himsar Ambarita, seorang dosen yang pernah mengantarkan Tim Horas USU sebagai juara I kategori "Urban Concept" dengan tipe bahan bakar ethanol dan juara II tipe bahan bakar diesel pada ajang Shell Eco-Marathon Asia yang diselenggarakan 2014 di Manila. Melalui bincang singkat pagi ini (29/4/2018) mengatakan bahwa kemampuan merancang dan berinovasi adalah dua faktor sukses dalam ajang seperti ini.
Akhir kata saya ucapkan salam inovasi. Make the future.
Sumber Referensi: www.shell.com, www.shell.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya