Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Berikan Gawai pada Anakmu

1 Maret 2018   04:34 Diperbarui: 1 Maret 2018   08:43 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan anak di zaman sekarang itu sangat penting. Merujuk pada fungsi keluarga, bahwa keluarga tersebut harus bisa menjalankan fungsi sosialisasi dan proteksinya. Dalam hal ini peran orangtua tentu menjadi peran utamanya.

Orangtua harus selalu hadir ditengah-tengah keluarga untuk menanamkan nilai dan prinsip-prinsip kebenaran. kebaikan, kebergunaan dan keutamaan pada seorang anak. Dengan demikian seorang anak bisa memilih dan memutuskan mana yang baik, benar dan utama. Sehingga anak tersebut terlindungi dari kekeliruan dan dampak negatif dari penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi.

Dengan demikian proses sosialisasi primer, penanaman nilai dan norma dalam keluarga bisa berhasil dengan baik. Tentunya ini sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan. Bahwa pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan perlu ditingkatkan sehingga akan mendukung terwujudnya ekosistem pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi tumbuh kembang anak.

Tentu untuk mewujudkan hal itu bukan perkara mudah. Langkah paling utamanya adalah bagaimana orangtua dalam sebuah keluarga tersebut bisa menjadi sahabat bagi anak-anaknya.

Sebab menjadi sahabat bagi anak-anak akan menjadi pintu keterbukaan, kejujuran dan rasa percaya pada orangtua. Sehingga proses sosialisasi primer tersebut, dapat berjalan lebih mudah  dan sempurna.

Kembali pada penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi tadi.

Saya jadi teringat dengan tips yang pernah saya baca di Sahabat Keluarga Kemdikbud. Agar kita berhasil dalam melibatkan keluarga pada penyelenggaraan pendidikan di era kekinian.

Pertama, jadilah orang tua yang update dengan teknologi informasi dan komunikasi Sehingga orangtua bisa tetap nyambung obrolannya dengan anak. Kedua, set ground rules. Ajaklah anak berdiskusi. Dengarkan mereka bukan didikte. Ketiga, jadilah teman dan role model yang baik bagi anak. Sehingga mereka tetap memiliki panutan dan figur dalam kehidupannya.

Dengan demikian, keluarga menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seorang anak untuk belajar dan mengembangkan dirinya menghadapi masa depan yang penuh tantangan perubahan.

Salam pendidikan.

#SahabatKeluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun