Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Berikan Gawai pada Anakmu

1 Maret 2018   04:34 Diperbarui: 1 Maret 2018   08:43 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak penulis dengan buka karyanya (antologi)

Tentunya dalam hal tersebut, orangtua dan guru memegang peranan penting. Menurut hemat saya, jangan pernah memberikan gadget pada anak, jika sebagai orangtua tidak dapat menanamkan prinsip kebermanfaatannya bagi seorang anak. Jangan biarkan seorang anak menggunakan smartphone, laptop dan komputer tanpa pengawasan yang serius dari orangtua.

Memang sekarang zaman sudah berbeda. Sarana teknologi informasi dan komunikasi telah mengambil banyak peran dalam kehidupan. Proses pembelajaran pun telah banyak digerakkan oleh teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu, bijaksana dan kecerdasan seharusnya berjalan beriringan dengan penggunaan perangkat teknologi dan komunikasi tersebut.

Kala Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Suatu Keniscayaan, Fungsi Keluarga Harus Menjadi Andalan

Sejak semula, sudah banyak yang memperkirakan bahwa akan ada zaman dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan penting.

Misalnya Alvin Toffler, futurlog Amerika Serikat, telah pernah menyajikannya dalam bukunya yang berjudul "The Third Wave".

Kenyataannya memang demikian. Bahwa di era ini, begitu besarnya pengaruh dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Hampir semua lini aktivitas dan pekerjaan telah menggunakannya. Termasuk di dunia pendidikan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Memang kemajuan dan penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi tidak mungkin dibendung dan diabaikan. Bahkan seluruh belahan dunia, telah menerimanya sebagai sebuah kemajuan budaya dan peradaban terkini. Walaupun memiliki dampak negatif, tapi kita tidak boleh menafikannya bahwa pengaruh positifnya jauh lebih besar. Untuk itu kita harus fokus pada pengaruh positifnya.

Seorang anak pelajar yang berada di zaman ini, bisa dipastikan bahwa sebagian besar dari mereka telah melek perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Mengingat era ini adalah era media digital dan internet, maka seorang anak semestinya difasilitasi dan didukung untuk memanfaatkan perangkat teknologi informasi dan komunikasi tersebut demi kemajuan pendidikannya.

Melalui perangkat teknologi informasi dan komunikasi, tentu seorang anak akan lebih mudah memperoleh, mengolah dan membagikan informasi dan pengetahuan. Memanfaatkannya sebagai perangkat pembelajaran. Untuk itu, seorang guru dan orangtua tidak berhak untuk menghambat penggunaannya demi kemajuan.

Apalagi dalam Undang -Undang Dasar 1945 Pasal 28F telah jelas diatur tentang pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi. "Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,mengolah, dan menyampaikan informasi dengan mengggunakan segala jenis saluran yang tersedia".

Sekarang permasalahannya, bagaimana peran keluarga agar seorang anak tidak menyalahgunakan penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi? Bagaimana seorang anak agar memiliki prinsip dan memegang nilai-nilai kebenaran dalam pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun