Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank pertama yang kukenal sejak anak-anak. Pasalnya, keluarga besar kami pun telah menggunakan layanan dari bank pemerintah yang satu ini sejak dulu. Terutama ayah kami yang setia dan disiplin menabung setiap bulannya pada salah satu produk Bank BRI yaitu Simpanan Pedesaan (Simpedes).
Menariknya, disiplin menabung yang dilakukan ayah kami tersebut, telah menjadi keteladanan bagi kami anak-anaknya, hingga kami rajin menabung sejak dini.
Walau pada masa itu belum ada tabungan yang diperuntukkan bagi anak-anak di Bank BRI, tapi kami selalu rajin menyisihkan uang jajan dan kemudian dititip ke ayah untuk disimpan ke Bank BRI setiap bulan melalui rekening ayah.
Perlu pembaca ketahui bahwa ayah kami adalah seorang yang telaten dan detail dalam urusan administrasi. Akhirnya ayah kami pun tidak pernah lupa membuat pencatatan khusus untuk setiap debit dan kredit yang kami lakukan, layaknya sebuah bank.
Kebiasaan menabung pun berlanjut hingga saya kuliah.
Pada 1994 ketika saya sudah mulai kuliah, merupakan awal saya memiliki rekening di Bank BRI. Waktu itu saya memilih produk yang dikenal dengan sebutan Simpanan Masyarakat Kota (Simaskot).
Bagi saya pribadi, fungsi Simaskot waktu itu bukan lagi sebatas menabung, tapi sangat bermanfaat sebagai sarana pengiriman uang bulanan dari orangtua.
Layanan itu pun membantu memudahkan dan mempercepat kiriman uang bulanan dari kampung. Daripada menggunakan wesel pos, tentu jauh lebih lama sampainya.
Bahkan hingga sekarang, saya pun masih tetap setia menggunakan layanan Bank BRI. Hanya layanan Bank BRI yang masih sering saya gunakan sekarang ini lebih kepada kepentingan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Sejak tahun 2011, saya dan istri memang telah sepakat membeli rumah di Lippo Cikarang. Tetapi dengan keterbatasan dana yang hanya cukup untuk DP, maka kami pun mencoba mempertimbangkan beberapa bank untuk meminjam sejumlah uang untuk melunasi pembelian rumah tersebut. Setelah berbagai pertimbangan, akhirnya kami menjatuhkan putusan untuk melakukan proses KPR melalui Bank BRI. Disamping karena sudah terbiasa dengan Bank BRI, kami juga memiliki keyakinan bahwa Bank BRI tersebut sangat profesional dalam melayani nasabahnya.
Terbukti. Tidak ada kendala yang kami hadapi. Prosesnya berjalan dengan lancar dan cepat. Akhirnya tidak perlu menunggu lama, tepatnya 31 Januari 2011 kami pun melakukan akad kredit dihadapan notaris di sebuah kantor cabang Bank BRI.
Sangat beruntung mendapatkan pinjaman KPR dari Bank BRI waktu itu. Kami pun bisa merasakannya ketika melihat perkembangan pesat dari perumahan yang kami beli tersebut. Pembaca bisa bayangkan seandainya kami tidak menggunakan layanan KPR dari Bank BRI, maka kami pasti menyesal. Sebab rumah yang kami beli waktu itu telah meningkat harganya hingga lebih dari 200%.
Kembali ke cerita ayah saya yang telah lama menabung di Bank BRI. Banyak manfaat yang telah dirasakannya selama ini. Bank BRI telah membuatnya disiplin dalam menabung hingga mempersiapkan hari tuanya (masa pensiunnya).
Bahkan diakhir hidupnya, dua tahun yang lalu (2015). Ayah kami masih memiliki sesuatu yang bisa diwariskan kepada istrinya (ibu kami). Sementara dalam proses peralihan rekening dari ayah ke ibu kami, ternyata dari pihak Bank BRI sangat membantu.
Begitulah sekilas pengalaman keluarga kami sebagai nasabah Bank BRI selama ini. Kami pun tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya. Rasanya BRI telah menjadi bank keluarga kami.
Semoga di hari jadinya yang ke-122 ini, Bank BRI semakin jaya. Slogan "Melayani Setulus Hati" semakin dirasakan oleh masyarakat luas, mulai dari masyarakat desa hingga kota. Masyarakat pedagang, petani, pengusaha, hingga profesi apa pun bisa merasakan kehadiran dari Bank BRI.
Demikian juga visi menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah dengan melakukan kegiatan perbankan yang mengutamakan pelayanan kepada masyarakat Indonesia hingga ke pelosok negeri. Berharap visi tersebut pun bisa terwujud dan terealisasi oleh semua lapisan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI