Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Menguber" Waktu dengan Uber, Mengurai Macet dengan "Ride Sharing"

12 November 2017   18:54 Diperbarui: 11 Desember 2017   05:18 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawaban untuk kedua pertanyaan tersebut sebenarnya hanya dua kata "tergantung kita". Semua harus mau memberi kontribusi dan mau berkorban demi kebaikan kota Jakarta. Pemerintah harus membuat strategi yang bisa menjawab persoalan. Salah satunya yaitu dengan regulasi yang rasional termasuk dengan peningkatan angkutan publik massal.

Sementara swasta bisa berkontribusi mendukung hal tersebut dengan pembiayaan keperluan pengembangan sarana transportasi massal. Bisa saja dengan cara membayar pajak dengan baik atau memberikan dana dukungan CSR perusahaan untuk keperluan yang berkaitan.

Tetapi yang tidak kalah penting adalah dukungan masyarakat terhadap regulasi dan fasilitas yang dibuat pemerintah. Dukungan terhadap regulasi, seperti mendukung aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam hal berkendara. Termasuk memanfaatkan fasilitas secara maksimal dan turut memeliharanya.

Disamping itu, masyarakat juga berkontribusi untuk meminimalkan penggunaan kendaraan pribadi. Apalagi jika ingin menempuh tempat-tempat tertentu yang dilalui oleh busway dan commuter line misalnya, alangkah lebih baik masyarakat memilih angkutan publik massal saja. Mungkin kenyamanan akan sedikit berkurang, tapi itulah sebuah pengorbanan yang bisa kita berikan untuk kota yang kita cintai ini. Dengan demikian, kemacetan semakin terurai dan terkendali.

Ride Sharing sebagai Solusi Kemacetan

Suatu hal yang pasti adalah perubahan. Setiap orang harus siap dengan kehadirannya. Suka tidak suka, mau tidak mau, perubahan itu pun akan merasuk ke seluruh aspek kehidupan. Baik dengan cara yang cepat atau pun lambat. Direncanakan atau pun tidak.

Perkembangan teknologi informasi dan teknologi digital adalah contoh perubahan yang tidak bisa kita hindari. Perubahannya pun telah memengaruhi berbagai bidang kehidupan kita saat ini. Diantaranya semakin maraknya transportasi yang berbasis aplikasi online. Bagi sekelompok orang, mungkin perubahan ini adalah tantangan dan masalah. Tapi, bagi pihak lain bisa menjadi peluang dan kesempatan.

Bila berbincang dengan masyarakat luas, terutama pengguna layanan transportasi yang berbasis online tersebut, ternyata kehadirannya semakin memudahkan dan membuat perjalanan mereka lebih murah dan nyaman dibanding transportasi konvensional.

Terlepas dengan masih perlunya pembenahan yang berkaitan dengan regulasi dan masih adanya pihak yang tidak bisa menerima kehadirannya, ternyata transportasi online tersebut membawa banyak pengaruh dan manfaat positif bagi masyarakat.

Untuk itu diharapkan dari waktu ke waktu inovasi akan transportasi berbasis online tersebut pun tetap dikembangkan demi kebaikan dan kepentingan orang banyak.

Baru-baru ini, saya pun membaca di sebuah media online bahwa berbagai inovasi pun terus dipikirkan oleh transporasi media online. Ride Sharing adalah salah satu konsep berkendara bersama yang diharapkan bisa meminimalkan kemacetan yang terjadi di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun