Untuk mencapai prestasi yang demikian tentu bukan hal yang mudah seperti membalik telapak tangan, tapi butuh perjuangan. Dalam talkshow tersebut Yayat memaparkan secara gamblang tentang kiat-kiat agar berhasil dalam menulis.
Untuk menjadi penulis yang baik, pertama sekali kita harus mencintai topik yang kita tulis. Kalau mau menulis tentang kuliner cintai dulu hal-hal yang berhubungan dengan kuliner. Jika ingin menulis tentang keluarga atau tentang anak, kita harus mencintai seputar topik tersebut. Sama seperti Yayat yang sangat senang dengan MotoGP, dari kesenangannya itulah muncul berbagai ide-ide tulisan seputar MotoGP tetapi dari dari sudut pandang seorang penonton.
Disamping itu, Mbak Yayat juga mengajak para Kompasianer dan pengunjung yang hadir untuk fokus pada topik yang dicintai. Kalau belum tahu topik yang paling dicintai teruslah mencari hingga ketemu, setelah itu penulis harus focus pada topik tersebut.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh penulis adalah menjaga mood dalam menulis dan juga mencari variasi lain dari tulisan dalam situasi tertentu. Misalnya Mbak Yayat tentu akan mencoba menulis topik diluar MotoGP ketika musim balapan lagi off. Inilah yang disebutnya mencari variasi lain untuk mempertahankan moodnya tetap konsisten dalam menulis.
Sebagai penutup dari acara nangkring ini, Isjet mengakhirinya dengan ajakan #Ayo Menulis, tagar yang sering dipasang dalam tulisannya.
Saya pun mengakhirinya dengan nada yang sama, Ayo Menulis! Hingga kita berani berkata bahwa era media sosial adalah eranya jurnalis warga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H