"Perubahan tidak mengenal berhenti. Saat kau menghentikan perubahanmu sendiri, maka sama saja kau sudah berakhir." (Anonim)
Benar sekali! Bahwa suatu hal yang pasti adalah perubahan. Untuk itu perlu keterbukaan untuk merima perubahan tersebut, jika tidak ‘mati’. Demikian halnya untuk industri perbankan, terbuka akan perubahan adalah sebuah keniscayaan. Jika tidak, maka akan ditinggal oleh nasabah. Untuk itulah perlu selalu mengusung semangat perubahan dan tentu dengan cara bijaksana.
Bank Danamon adalah satu perbankan yang selalu berinovasi mengikuti perubahan zaman. Enampuluh tahun Bank Danamon berselancar mengarungi setiap gelombang zaman. Masa-masa itu pula Bank Danamon tetap setia mengabdi bagi negeri dan melayani masyarakat. Tentu banyak hal yang sudah alami. Eksistensinya hingga bertahan hingga tahun ke-60 ini adalah bagian dari keterbukaan tersebut terhadap perubahan.
Pada acara nangkring Kompasiana dan Danamaon (1/10/2016) di Menara Gedung Menara Bank Danamon Lantai 22, Toni Darusman (Chief Marketing Officer Bank Danamon) mengatakan bahwa tahun ini Bank Danamon mengusung slogan ‘Mantap Melaju’. Tetap mantap menjadi salah satu bank yang menjadi solusi finansial dan membantu kemudahan dari pelanggan.
Disamping itu, menurut Toni Darusman bahwa di ulang tahun ke-60, juga perlu tetap memperhatikan dan ingin menggaet generasi millennial (Generasi Y). Anak-anak muda yang demikian sangat berbeda karakteristik, keperluan dan interaksinya. Bahkan kita yang tidak muda pun tetap mengukiti generasi yang demikian, yang dekat dengan gadget dan media sosial. Dengan demikian Bank Danamon untuk generasi yang demikian harus ada, dan bukan itu saja. Tapi relevan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, seperti apa yang telah disampaikan Toni Darusman sebelumnya, maka Bank Danamon terbuka mengundang Kompasiana dan komunitas Nebengers untuk duduk bersama dalam sebuah acara nangkring bersama. Dalam acara nangkring tersebut ada banyak hal yang ingin didiskusikan dan disampaikan seputar komunitas.
Tentu komunitas yang diundang tersebut adalah komunitas yang sudah tidak asing lagi dengan internet dan media sosial. Ini tentu adalah cara yang tepat mengingat Bank Danamon ingin mewujudkan tema “Mantap Melaju Menjangkau Komunitas Melalui Media Sosial”. Dengan harapan melalui acara nagkring tersebut ada sinergi dari para komunitas yang aktif menggunakan media sosial bersama Bank Danamon yang ingin berinovasi menjangkau para nasabah dan calon nasabah dalam sebuah komunitas di media sosial. Salah satu yang digunakan adalah melalui komunitas di twitter.
Transformasi Komunitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahwa komunitas tersebut adalah kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu; masyarakat; paguyuban. Artinya yang terpenting dalam sebuah komunitas adalah sebuah interaksi satu dengan yang lain. Tetapi kalimat di daerah tertentu tersebut tentu bisa relevan (atau tidak) dengan situasi sekarang.
Berdasarkan perkembangan zaman, ternyata komunitas tersebut telah mengalami transformasi. Kalau dulu komunitas bisa berjalan harus dengan bertatap muka di daerah tertentu. Tetapi di era digital ini, tanpa bertatap muka pun komunitas sudah bisa terjadi melalui media sosial. Tetapi yang terpenting tetap masih tercipta dan terjalin interaksi antara satu dengan yang lainnya walaupun di daerah yang berbeda.
Bahkan Iskandar Zulkarnaen (Assistant Manager Kompasiana) mengatakan demikian. Bahwa dalam sebuah komunitas yang terpenting sebenarnya bukan masalah kumpul-kumpulnya saja di tempat tertentu. Tetapi yang lebih penting adalah kemauan orang yang ada di dalamnya untuk menjalankan fungsinya dan mencapai tujuan dari komunitas tersebut. Tentu diharapkan terjadi sebuah interaksi yang intens.
Mencontohkan dengan Kompasiana. Bahwa media ini dari awal telah terbentuk sebuah komunitas yang didasarkan tujuan dan kepentingan yang sama dari para pembaca yang ingin terlibat dalam menulis. Artinya, komunitas ini terbentuk atas dasar basis konten dalam menulis.
Seiring perkembangannya, dari para Kompasianer (jurnalis warga di Kompasiana) maka komunitas ini bertransformasi dengan melahirkan komunitas-komunitas baru atas dasar ketertarikan yang sama. Basis konten dan minat penulisan yang sama, seperti orang-orang yang tertarik kuliner, nonton, wisata (travelling). Bahkan hingga saat ini di Kompasiana sendiri sudah terbentuk hingga 30 Komunitas yang resmi. Komunitas tersebut bertujuan mengukuhkan semangat bersama serta dengan demikian lebih mudah diidentifikasi oleh para pembaca.
Hambatan pertama sekali dari komunitas ini adalah masalah kepercayaan, atau bahkan keraguan akan timbulnya kejahatan. Tetapi untuk meminimalkan hal yang demikian, maka komunitas nebengers mulai memperhatikan profil dari yang ingin menumpang, bukan itu saja mengamati dari setiap tweet-nya dan konten-konten yang berada dalam twitter tersebut. Dengan harapan penumpang tersebut adalah yang memiliki niat yang benar.
Tetapi berjalan dengan waktu komunitas ini melakukan transformasi diri. Untuk meningkatkan tingkat keamanan dan kenyaman, maka mulailah dibuat aplikasi untuk melihat reputasi penumpang (digital reputation). Bahkan melalui aplikasi tersebut banyak kemudahan-kemudahan yang diperoleh seperti tujuan perjalanan dan data diri.
Dari dua komunitas tersebut, sangat jelas kita lihat pentingnya transformasi komunitas tersebut. Tetap pada esensinya bahwa komunitas yang dimaksud masih tetap mengandalkan media digital dan media sosial dalam membangun interaksi, walaupun adakalanya tetap pertemuan dengan tatap muka langsung melalui acara nangkring atau pun kopi darat.
Danamon Memilih ‘PDKT’ Melalui Media Sosial
Latar belakang Bank Danamon mulai lebih serius melirik media sosial karena antara perbankan dengan media sosial sepertinya masih ada gap. Sementara masa sekarang ini adalah eranya media sosial. Tentu para nasabah dan calon nasabah pun hampir bisa dipastikan juga memiliki media sosial. Danamon pun mulai memikirkan bagaimana cara mendekatkan diri dengan mereka, saatnya mendengar nasabah sehingga bisa memahami apa yang menjadi kebutuhan mereka.
Menurut Gandhi, bahwa semua momen yang ada saat ini adalah milik dunia. Untuk itu Bank Danamon harus melakukan transformasi. Bila tidak, maka akan punah seperti Dinosaurus. Itulah alasan mengapa Bank Danamon juga menggunakan pendekatan dengan media sosial. Disamping itu, harapan Danamon melakukan bahwa seseorang memilih menjadi nasabah Bank Danamon bukan karena keterpaksaan, tapi karena pilihan.
Gambar berikut adalah merupakan bukti bahwa pengguna internet di dunia dalam setiap menit sangat tinggi. Bisa disimpulkan bahwa memanfaatkan sarana internet adalah sebuah peluang besar bagi semua pihak, termasuk Bank Danamon. Belum lagi kita bandingkan dengan di Indonesia, bahwa pemanfaatan sarana digital begitu tinggi serta platform-platform media sosial pun ramai dikunjungi. Bukankah kekliruan besar bila industri perbankan tidak serius membidik media sosial? Atau membangun komunitas melalui media sosial?
Dengan kehadiran media sosial tersebut, diharapkan kecepatan pelayanan semakin meningkat. Pelayanan pun akhirnya bisa dimaksimalkan menjadi 24 jam dalam sehari. Dengan demikian, ketika tengah malam pun ada nasabah yang membutuhkan, ATM ketelan atau laporan-laporan lainnya bisa dengan mudah diselesaikan. Intinya, “Bank tidak boleh tidur” kata Gandhi.
Hingga saat ini, Bank Danamon sendiri telah memiliki akun aktif diberbagai media media sosial, seperti facebook, twitter, Instagram dan yang lainnya. Tentu ini semua dilakukan untuk memudahkan menyebarkan informasi tentang Bank Danamon dan hal-hal yang berhubungan dengan hal tersebut. Tentu terbuka untuk nasabah Bank Danamon atau pun yang bukan nasabah yang ingin bertanya seputar Bank Danamon. Untuk itu sekarang silahkan follow twitter berikut!
@Danamon
Akun twitter ini untuk Anda yang ingin mendapatkan kabar terbaru dari Bank Danamon, edukasi perbankan dan lowongan pekerjaan.
@myDanamon
Akun twitter ini untuk Anda yang ingin selalu up to date. Ingin mendapatkan referensi seputar gaya hidup.
@HelloDanamon
Akun twitter ini untuk Anda yang membutuhkan informasi, solusi atas produk dan layanan Bank Danamon
@Kartu Danamon
Akun twitter ini untuk Anda yang membutuhkan informasi kartu debit dan kartu kredit Bank Danamon
@DanamonBiz
Akun twitter ini untuk Anda yang membutuhkan solusi, informasi dan wawasan tentang dunia bisnis
@DanamonDSP
Akun twitter ini untuk Anda yang membutuhkan inspirasi dan tips dalam memulai serta mengelola usaha.
Salam Komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H