Contoh kasus dapat dilihat dari kemampuan dan kejelian pemanfaatan perkembangan TIK oleh moda transportasi online seperti perusahaan starup Go-Jek menjadi cepat booming, apalagi di tengah kesemerawutan sistem transportasi konvensiaonal.Â
Kedua: Tidak memerlukan modal khusus untuk memasang iklan agar masyarakat mengenal bisnis yang kita bangun, tetapi cukup dengan bantuan media sosial sudah memadai dan mencakupi fungsi iklan.
Artinya secara langsung dan tidak langsung, pelanggan dengan sendirinya telah menjadi agen promosi yang paling ampuh apabila mereka posting kegiatan yang berkaitan dengan usaha kita di status media sosial mereka.
Ketiga: Urusan menjadi lebih efesien dan murah, termasuk saat mengurus perizinan usaha. Di era digital saat ini segala urusan diakui lebih sederhana dan cepat. Bahkan sistem-sitem layanan di instansi pemerintahan juga sudah beralih ke sistem layanan berbasis IT, sehingga kita kenal dengan istilah e-government.Â
Contoh sederhana, kalau zaman dulu untuk berurusan di bank harus antre lama, sekarang cukup dengan nomor antrean atau bahkan antrean elektornik yang bisa kita peroleh dari rumah. Bahkan kini tidak perlu menabung dengan cara menyerahkan uang ke kasir, karena sudah tersedianya mesin cash deposit yang semua nasabah bisa memasukkan uang kapan saja selama mesin itu beroperasi.
Keempat: Dapat meminimalkan pemakaian jasa/tenaga manusia.
Contohnya dengan adanya CCTV bisa mengurangkan jumlah tenaga keamanan dan atau meminimalkan volume kerja petugas keamanan.
Demikian juga dengan sistem e-toll bisa mengurangi tenaga/petugas penjaga loket di gerbang toll.
Kelima: Perusahaan lebih kreatif menciptakan inovasi-inovasi baru. Perusahaan yang pemanfaatan TIK akan lebih efesien dalam berinovasi.
Maka dengan demikian akan menyebabkan turunnya biaya produktivitas sehingga masyarakat bisa menikmati harga produk yang lebih terjangkau.
***