Saat meninjau contoh bisnis yang berhasil memanfaatkan pendekatan berbasis Corporate Social Innovation (CSI), tiga prinsip utama telah muncul yang membedakan inovasi sosial perusahaan dari model Corporate Social Responsibility (CSR) yang dinilai lebih tradisional. Perlu juga untuk melihat ketiga prinsip utama ini supaya kita mengetahui mengapa pendekatan CSI memiliki kelebihan dibandingkan dengan CSR.
CSI memang cukup unik karena kalangan masyarakat yang termarjinalkan bisa menjadi sumber bisnis yang sama-sama menguntungkan bagi perusahaan dan juga masyarakat tersebut. Perusahaan memiliki pasar bisnis sekalian pemberdayaan sumber daya alam daerah yang beragam. Pada kesempatan yang sama, masyarakat tersebut merasa terbantu dengan inovasi bisnis yang dibangun oleh perusahaan.
Tiga prinsip utama CSI sehingga dapat dibedakan dengan konsep CSR sebagai berikut:
Prinsip pertama: CSI adalah bagian dari strategi dan visi bisnis intiÂ
Jelas sekali bahwa Corporate Social Innovation (CSI) yang diterapkan oleh perusahaan di kalangan masyarakat sekitar berbanding lurus dengan peran perusahaan tersebut dalam dunia bisnis (usaha komersil). Bisnis inti perusahaan akan membina masyarakat melakukan inovasi-inovasi yang sejalan dengan bisnis inti.Â
Contohnya perbankan akan memberikan pinjaman lunak kepada pedagang kecil untuk mengembangkan usahanya. Apabila berkembang, mereka juga akan menabung di bank tersebut atau setidaknya membayar angsuran kepada bank peminjam modal secara ansuran ke rekening yang disediakan.Â
Demikian juga dengan aktivitas pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh bank, maka pasti materinya terkait pengelolaan keuangan dan manajemen bisnis.
CSI memang sengaja ditanamkan dalam strategi bisnis inti. Bisnis yang menggunakan pendekatan CSI memanfaatkan kecerdasan pasar mereka dan membuka nilai produk dan layanan mereka untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan utama. Ini dilakukan dengan dukungan manajemen senior penuh, visibilitas dan akuntabilitas.Â
Alasan CSI dimasukkan ke dalam strategi bisnis yang lebih luas, CSI juga harus menghasilkan nilai untuk bisnis tersebut. Yang penting, nilai total yang diciptakan lebih dari sekadar peningkatan pendapatan - tetapi juga harus memprioritaskan perubahan sosial yang positif.
Prinsip Kedua: CSI memanfaatkan kekuatan pasar untuk menciptakan dampak positifÂ
Konsep CSI akan cenderung melihat dan mempelajari situasi pasar, terutama pasar yang kurang terlayani, terutama di perkampungan sehingga kehadiran perusahaan di tengah masyarakat dapat diterima dengan baik tanpa gejolak konflik sebagaimana yang sering terjadi di Indonesia akibat kurangnya terakomodir kebutuhan masyarakat lokal terhadap peran perusahaan di tengah masyarakat.Â
Intinya adalah memanfaatkan pendekatan berbasis pasar untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar seperti nutrisi, perawatan kesehatan, dan tempat tinggal di samping menciptakan usaha mandiri di kalangan masyarakat.
Solusinya jarang menawarkan produk yang sukses dengan cara yang sama seperti yang biasanya disajikan kepada pelanggan yang sudah ada. Hambatan untuk mengakses seperti keterjangkauan, pendidikan produk, dan adat istiadat lokal harus dipertimbangkan dan diperhitungkan dalam penyesuaian produk.Â
Prinsip Ketiga: CSI dijalankan melalui kolaborasi strategis
Terdapat pendapat yang melihat CSI dari empat perspektif yaitu stakeholder, community engagement, open sources, knowledge creation, maka  sangat sesuai untuk mendukung terciptanya Corporate Social Innovation dalam menciptakan masyarakat yang kreatif dan inovatif.Â
Terkait knowledge creation bertujuan untuk  memastikan pengetahuan karyawan sebuah organisasi atau perusahan mencapai tahap tertentu sesuai ketentuan perusahaan. Intinya CSI merupakan bentuk keberpihakan perusahaan kepada stakeholder (masyarakat) umum dalam bentuk pengembangan kompetensi masyarakat.
Inovasi yang menyatukan keahlian berbagai pemangku kepentingan, khususnya dari luar bisnis, dapat memberikan hasil yang luar biasa. Manfaatnya mencakup perspektif yang lebih luas, pertimbangan peluang dan risiko, serta memperoleh dukungan selama proses pengembangan.Â
Sebuah contoh program Registered Disability Savings Plan (RDSP) adalah bentuk inovasi sosial lintas sektor di Kanada yang dirancang untuk mengurangi kemiskinan, memberikan stabilitas keuangan jangka panjang bagi para penyandang disabilitas dan mendorong kontribusi tanpa menarik kembali tunjangan disabilitas.[]
Semoga bermanfaat.
KL: 12062022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H