PANDANGAN Resource-Based View (RBV) merupakan teori yang menekankan pemanfaatan dan pemberdayan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Bahkan ada yang berpendapat, bahwa media sosial juga menjadi aset yang mampu meningkatkan performa perusahaan.
Kelanjutan RBV adalah Knowledge Based View (KBV) yang melihat akan pentingnya aspek pengetahuan dan keterampilan abgi aset sosial untuk menguasai aset fisik sebagai upaya strategis pengembangan perusahaan, baik internal maupun eksternal.Â
Khususnya bahasan RBV yang melihat sumber daya fisik sebagai aset yang berkaitan erat dengan segala bentuk aset perusahaan, seperti tanah, gedung, peralatan, kendaraan, pembukuan/data, dan sebagainya, maupun social resources berupa tenaga kerja atau seluruh perangkat manusia dari jenjang paling rendah hingga yang paling tinggi.Â
Selain perangkat manusia yang ada di dalam perusahaan, pelanggan perusahaan juga termasuk sebagai aset penting yang perlu dijaga dan dikembangkan dalam bentuk kerjasama dan layanan yang baik. Organisasi pemerintah dan swasta di sekitar perusahaan juga merupakan aset penting yang mempengaruhi maju mundurnya sebuah perusahaan.
Kesemua aset tersebut, tentu menjadi modal utama bagi sebuah perusahaan dalam mengambil keputusan, mengembangkan usaha dan juga berkompetisi dalam dunia usaha. Perusahan kompetitif yang mampu memanfaatkan sumber daya dengan memadukan antara sumberdaya sosial dan fisik.
***
Aset sosial akan sangat mempengaruhi dan menentukan kebermanfaatan aset fisik. Aset sosial seperti yang dibahas dalam teori RBV dan KBV sehingga dapat tercermati dalam tiga peran karyawan, sbb:
Pertama:Â Meningkatkan daya saing perusahaan memaluai kemampuan dan potensi yang dimiliki masing-masing, sehingga potensi yang beragam itu akan memperluas dan memperkuat gerak perusahan.
Kedua: Menciptakan inovasi baru. Dengan kreativitas karyawan akan membantu memberikan solusi kepada perusahaan yang kadang-kadang menenukan jalan buntu saat ingin mengembangkan usaha perusahaan.
Ketiga: Menjaga citra perusahaan. Pengetahuan dan pemahaman yang sempurna dari karyawan akan meningkatkan citra perusahaan dalam mengembangkan usaha dan melakukan persaingan bisnis yang sehat, karena karyawan yang berpengetahuan dan kreatif, mampu memainkan peran strategis dalam menjalin hubungan antara pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Pelanggan sebagai aset penting perusahaan dapat dilihat dalam tiga hal berikut, sbb:
Pertama: Menambah pendapatan perusahaan. Hal ini jelas sekali tanpa ada pelanggan tidak mungkin perusahaan bisa berjalan dan berkembang dengan baik. Tidak ada pelanggan berarti tidak ada pendapatan yang berakibat buruk terhadap arus keluar masuk kas, sehingga akan menghambat keberlangsungan bisnis.
Kedua: Memberikan insight baru. Biasanya pelanggan yang loyal akan senantiasa memberikan masukan, koreksi, dan berbagai informasi tentang apa yang mereka dan masyarakat perlukan. Dengan ini, perusahan dapat berinovasi sesuai kebutuhan pasar.
Ketiga:Â Menjadi inspirasi perusahaan. Inspirasi sering datang dari pelanggan sehingga dengan mudah menemukan hal-hal baru dalam menciptakan inovasi dari segi produk, pemasaran, dan juga layanan.
***
Dalam menjamin ketangguhan perusahaan memasuki situasi bisnis yang semakin kompetitif, hendaknya perusahaan memperhatikan aset yang ada serta terus mengembangkannya.Â
Pemberdayaan aset sosial khususnya akan lebih sempurna bila memperhatikan knowledge atau pengetahuan dan keterampilan kerja, baik terhadap aset fisik maupun aset sosial secara internal dan eksternal.
Sekadar berbagi. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H