Pada umumnya, orang yang bijaksana dapat mengambil keputusan yang adil sesuai harapan bersama, baik untuk dirinya sendiri maupun terhadap orang lain, bahkan bagi mahluk lain yang ada di sekitarnya.
Bijaksana bukanlah suatu bentuk kepandaian akademik, karena orang tidak sekolah pun memiliki kebijaksanaan yang diakui oleh orang banyak.Â
Namun demikian, kepandaian seseorang tentu turut membantu dalam bersikap bijaksana. Alasanya bahwa orang yang cerdas seringkali dianggap bijaksana karena kemampuannya menalar dan mengambil keputusan yang tepat, mengakomodir berbagai pihak dengan adil dan seksama.
Secara umum, orang bijak memiliki ciri berikut, sbb:
- Pandai membaca keadaan sehingga mengetahui waktu yang tepat kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Apa yang diucapkan selalu merdampak kepada kebaikan dan manfaat.Â
Bisa menjadi komunikator yang baik dan juga bisa menjadi komunikan atau pendengar yang santun serta menghargai pembicaraan orang lain.
- Menghargai dan selalu mengisi waktu dengan kebaikan serta tidak melakukan hal-hal yang memudaratkan diri dan orang lain.
- Berpakaian sesuai dengan keperluan dan tempat, sesuai dengan ketentuan dan tuntutan agama dan ada istiadat yang berlaku.
- Selalu mengasa pikiran dengan memikirkan hal-hal yang membangun untuk manfaat jangka pendek dan jangka panjang.
orang yang bijaksana biasanya mau mendengarkan dan akan berpikir terlebih dahulu.
- Tidak sembarangan menilai orang lain meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya. Terhadap orang lain tidak antipatif namun cenderung akomodir. Bahkan biasanya lebih mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.