Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Manajer Menentukan Jatuh Bangun Karyawan

31 Maret 2022   08:06 Diperbarui: 3 April 2022   14:22 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Karyawan dan Bos. (Dok. Pixabay via kompas.com)

Pimpinan atau manajer dalam sebuah organisasi memiliki peran strategis yang sangat menentukan maju mundurnya organisasi kerja yang dipimpinnya.  Dalam hal ini, diperlukan pigur yang bertanggungjawab dan berwawasan luas. Yang terpenting harus cerdas sosial, supaya rasa empati senantiasa mendasari segala kebijakan dalam membangun komunitas kerja yang solid.

Pada masa yang sama, peran manajer sangat menentukan nasib karyawan yang mengabdikan diri untuk mencari nafkah bagi keberlangsungan ekonomi keluarga. Akan sangat bermasalah bila seorang pemimpin menjadi arogan dengan jabatan yang melekat padanya, sehingga memperlakukan bawahan berdasarkan rasa suka dan tidak suka.

Oleh karena itu, selain aspek profesionalisme dalam bekerja, seorang pemimpin perlu memiliki karakter mengayomi dan peduli terhadap bawahan. Pada waktu kerja berlaku hubungan atasan dan bawahan, manakala di luar waktu kerja bisa saja berubah menjadi hubungan pertemanan yang penuh rasa kekeluargaan.

Pada dasarnya peran seorang manajer sama saja di semua organisasi kerja. Berikut ini beberapa peran dan tanggung jawab manajer dalam memimpin organisasi kerja adalah sebagai berikut:

 Pertama: Memimpin organisasi/perusahaan.

Dalam hal ini, manajer  mengelola sumber daya manusia yang ada termasuk aset fisik yang dimilik oleh perusahaan serta mengatur jalannya kinerja karyawan dalam rangka mencapai tujuan bersama sesuai visi dan misi yang ditetapkan dalam AD/RT perusahaan.

Kedua: Menentukan standar aturan kerja (SOP).

Apabila dalam sebuah organisasi atau perusahaan sudah memiliki garis panduan kerja yang jelas dalam bentuk standar operasional, maka seorang manajer akan semakin mudah melakukan pengawsan yang berpengaruh kuat kepada produktivitas, reward and punishment.

Ketiga: Memberikan pelatihan, coaching, dan counselling terhadap karyawan

Hal ini sangat penting karena karyawan yang baru direkrut belum begitu memahami seluk beluk tugas yang diberikan oleh manajer. 

Dengan pelatihan, coaching, dan counselling membuat karyawan menguasai tugas pokonya sekaligus mempermudah kerja pengawasan oleh manajer serta menjamin hasil kerja yang maksimal.

Peningkatan kapasitas pendidikan, pelatihan, keterampilan, disipin kerja, dan semangat kerja merupakan bentuk peningkatan kualitas dan produktivitas kerja karyawan. 

Semakin tinggi tingkat pendidikan dan keahlian karyawan maka semakin mudah karyawan tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya, sehingga produktivitas juga meningkat.

Keempat: Menentukan tugas pokok fungsi karyawan dalam setiap posisi

Seseorang bekerja mengacu paca tugas pokok fungsi (Tupoksi) jabatan yang disandang. Semua karyawan apabila sudah bekerja dengan baik atas tupoksi masing-masing maka dapat mengurangi konflik jabatan dan juga overlapping tugas karena sudah diatur melalui SOP.

Kelima: Menjalin hubungan kerja internal dan eksternal

Dalam mencermati tugas anajer dalam memberdayakan karyawannya, kondisi pasar kerja sangat mempengaruhi harga kayawan tersebut. 

Oleh karena itu, majajer harus dapat memastikan hubungan ekternal selalu diperkuat untuk memastikan hubungan internal selalu baik dalam menjaga kondusifitas kerja yang sehat.

Keenam: Pengawasan dan Evaluasi kinerja internal dan eksternal

Manajer harus dapat melakukan fungsi pengawasan dan evalusi dengan baik terhadap SDM dan juga hubungan kerja ke luar. Hal ini juga termasuk fungsi quality control jalannya fungsi tugas dan hasil tugas setiap karyawan.

Ketujuh: Menjamin keselamatan kerja

Seorang manajer harus memastikan keselamatan kerja karyawan melalui SOP keselamatan kerja karyawan baik di tempat kerja maupun di uar lingkungan kerja (saat pergi dan pulang kerja).

Kedelapan: Memperhatikan reward karyawan termasuk punishment

Pemberian hasil kerja berupa gaji, tunjangan, penghargaan jabatan akan berdampak positif terhadap produktivitas kerja karyawan. Demikian juga dengan  denda atas sebuah kesalahan/pelanggaran disiplin karyawan dapat menjadi evaluasi untuk kebaikan organisasi/perusahaan.

Seorang manajer yang memiki gaya kepemimpin cenderung memperhatikan karyawan akan mendapat dorongan dan juga hasil kerja yang baik dari karyawan. Sebaliknya manajer yang kurang memperhatikan karyawan akan cenderung selalu mendapat keluhan dan protes.

Kesembilan: Mengatur kesejahteraan keluarga karyawan

Hal yang sering luput dari perhatian perusahaan adalah kurangnya memperhatikan kesejahteraan keluarga karyawan. Kebanyakan perusahaan mengamalkan prinsip ekonomi, mengeluarkan modal seminim mungkin untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya.

Hal tersebut di atas sangatlah wajar, karena semua pelaku usaha pasti menginginkan keuntungan yang maksimal. Namun demikian, setidaknya karyawan harus diberdayakan melalui program peningkatan kompetensi secara berkesinambungan.

Demikian hal-hal yang saya lihat dalam organisasi kerja sebagai bentuk tugas dan tanggung jawab manajer terhadap karyawannya dalam upaya menjamin peningkatan produktivitas perusahaan yang berkualitas.[]

Semoga bermanfaat.

KL: 29032022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun