Seorang suami sebagai pemimpin dalam rumah tangga, tidak hanya memenuhi kewajiban kepada isteri, anak, dan keluarga dekatnya, tetapi harus berbuat berdasarkan prinsip tanggung jawab. Hal tersebut juga sebaiknya dipegang kuat oleh isteri dan juga anak-anak sehingga semua yang terjadi mewarnai keluarga senantiasa bernuansa ibadah.
Suami yang baik dan bertanggung jawab adalah lelaki yang bisa menjamin dan memberi rasa aman bagi pasangan dan keturunannya. Manakala seorang istri yang baik adalah perempuan yang mampu menciptakan suasana nyaman dan damai dalam rumah tangganya.
Untuk itu, kesamaan visi hidup pasangan akan menentukan kelanggengan mengarungi bahtera berumah tangga. Apabila hal tersebut tidak seirama, maka akan menjadi potensi konflik yang besar dan berujung fatal.
Ketenteraman dalam rumah tangga bukan hanya menjadi tugas suami atau kewajiban isteri secara sepihak saja, tetapi semua unsur dalam keluarga harus ikut berperan aktif untuk mewujudkannya. Jadi kurang tepatlah jika seorang laki-laki atau perempuan berharap bisa mendapat kebahagiaan dari pasangannya jika salah satu pihak tidak ikut andil dalam membangunnya.
Jadi kurang tepat seorang laki-laki atau perempuan yang berharap bisa mendapat kebahagiaan dari pasangannya. Maka jangan ada lagi kata-kata "semoga dia bisa memberikan kebahagiaan kepadaku."
Kita sendirilah yang terlebih dahulu harus memiliki kriteria "baik" untuk selanjutnya baru kemudian bisa menuntut pasangan kita memiliki kriteria tersebut. Demikian juga kitalah yang harus menciptakan kebahagiaan hidup, supaya pasangan bisa dengan mudah melengkapi kebahagiaan dan kesempurnaan hidup dalam berkeluarga.*
Surakarta, 20112018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI